Menaratoday.com - Tapsel
Proses lelang pemenang tender proyek yang diumumkan melalui LPSE Tapanuli Selatan dinilai janggal. Bukan saja terjadi dalam proses lelang pembangunan gedung Dinas Pariwisata Tapanuli. Dimana perusahaan pemenang CV Lebuh Simanggun sementara pemenang, Tetapi yang melaksanakan pekerjaan adalah CV Pas Top sebagai pemenang berkontrak.
Hal yang sama juga terjadi dalam proses lelang tender proyek pembangunan baru SPAM Jaringan Perpipaan Desa Aek Libung Kecamatan Sayur Matinggi dengan pagu senilai Rp1.496.400.000 bersumber dari Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2022.
Dalam laman LPSE Tapanuli Selatan tersebut, CV Lebuh Simanggun adalah perusahaan dengan penawaran paling rendah sebesar Rp.1.200.000.000. Kemudian CV Lamtama Jaya Konstruksi penawaran sebesar Rp.1.334.789.424.
Selanjutnya, penawaran CV Global Sejahtera sebesar Rp1.429.120.318, dan CV Rahmad Kurnia dengan penawaran sebesar Rp1.474.131.544.
Didalam pengumuman pemenang tersebut adalah CV Global Sejahtera, tetapi pemenang berkontrak adalah CV Rahmad Kurnia.
Proyek pembangunan baru SPAM Jaringan Perpipaan Desa Aek Libung kini viral diberitakan oleh media online karena pelaksanaan pekerjaannya amburadul.
Peneliti LSM Trisakti Adi Saputra Tanjung saat diminta tanggapannya menilai carut marut proses lelang proyek di Kabupaten Tapanuli Selatan akan berdampak buruk terhadap kepemimpinan Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu yang saat sedang kerja keras mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan sejahtera, ucapnya.
Adi juga menjelaskan, proses lelang seperti yang terjadi saat ini menandakan bahwa lahan basah korupsi di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sektor pengadaan barang dan jasa. "Itulah opini masyarakat saat ini", tuturnya.
Bupati Dolly Pasaribu sudah seharusnya menempatkan orang-orang yang memiliki integritas di ULP Tapanuli Selatan, pungkasnya.(Tim)