Keterangan Gambar : Ketua GM Pujakesuma Batu Bara, Ahmad Dwi Sakti Hodaya (Foto : Arsip) |
MenaraToday.Com - Batu Bara :
Keberangkatan para Kepala Desa seKabupaten Batu Bara ke Bali dalam rangka Study Tiru pada Sabtu (03/08/2022) kemarin, terus mendapatkan sorotan publik.
Kali ini sorotan tersebut datang dari Ketua GM Pujakesuma Batu Bara, Ahmad Dwi Sakti Hidaya,
Beliau menganggap kepergian para Kades tersebut sangat melukai hati masyarakat. Pasalnya keberangkatan para Kades ke Bali bertepatan dengan naiknya harga BBM.
"Apakah program study tiru itu sangat penting sehingga tidak bisa diundurkan dulu programnya. Kasihan Masyarakat kita, maaf, apalagi yang ekonominya rendah tentu mereka merasakan sakit saat mendengarkan kabar ini. Disaat mereka sedang gelisah menghadapi situasi BBM yang melambung tinggi, disitu pula para Kepala Desa harus berangkat study tiru. Empatinya dimana?," tegasnya.
Selain itu pria yang akrab disapa Dwi ini juga mempertanyakan ketidaktanggapan Ketua Komisi 1 DPRD Batu Bara.
"Kemarin kita baca juga di berita bahwa Ketua Komisi 1 DPRD Batu Bara mengaku belum mendapatkan info terkait keberangkatan para Kepala Desa seKabupaten Batu Bara. Ini kan suatu hal yang janggal, kok bisa DPRD Batu Bara yang membidangi hal itu justru ketinggalan informasi. Apakah memang benar belum tahu atau justru tidak mau tahu?. Bagaimana seorang wakil rakyat bisa memperjuangkan rakyatnya jika ketinggalan informasi-informasi," ungkapnya.
Terakhir Dwi juga berharap semoga Komisi 1 DPRD Batu Bara mau menindaklanjuti perihal ini.
"Saya sih berharap bila perlu di RDP kan saja oleh Komisi 1, panggil itu Kadis PMDnya, panitianya, dan perwakilan para Kadesnya. Masyarakat juga ingin tahu apa yang sudah didapatkan para Kades disana dan berapa lama para kades mampu menerapkan ilmu yang didapatnya dari sana," harapnya. (Tim/Red)