MenaraToday.Com - Batu Bara :
Setelah beberapa hari yang lalu Masyarakat sempat dikejutkan dengan statement Ketua PAPDESI Batu Bara, Saifudin yang menyebutkan program study tiru ke Bali sekalian refreshing karena lelahnya menghadapi covid-19 selama 2 tahun belakangan ini.
Kini Saifudin juga turut membeberkan penyewaan hotel pada pelaksanaan study tiru tersebut merupakan satu kamar untuk dua Kades alias "Sikok bagi Duo".
Kades Laut Tador tersebut menjelaskan hal tersebut dilakukan oleh mereka karena biaya tiket pesawat sedang naik.
"Iya. Awalnya rencana kami satu kamar untuk 1 Kades, tapi karena darurat tiket pesawat berubah-ubah. Tiap menit kan berubah-ubah itu harga tiketnya," bebernya.
Tidak sampai disitu, Saifudin juga turut membeberkan terkait pembuatan SPJ nya kepada Wartawan.
Telah diberitakan sebelumnya, Beberapa hari yang lalu sempat terjadi polemik ditengah-tengah masyarakat terkait keberangkatan para Kepala Desa seKabupaten Batu Bara ke Bali, yang konon katanya untuk melakukan study tiru.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Senin (26/9/2022), Masyarakat Batu Bara pun sempat digeram kan dengan program para Kepala Desa tersebut karena keberangkatannya tepat disaat Pemerintah menaikkan harga BBM.
Sebagian masyarakat menilai bahwa program tersebut terkesan menghambur-hamburkan Dana Desa saja. Pasalnya per-Kepala Desa yang berangkat dibebankan sekitar Rp 12.000.000 dari Dana Desa.
Guna meredam emosi masyarakat Kepala Dinas PMD Batu Bara, Radyansyah Fitrianda Lubis, S. Sos pun berusaha meyakinkan masyarakat dengan menyatakan bahwa keberangkatan para Kepala Desa murni belajar dan menjalankan program study tiru itu.
Namun siapa sangka, pernyataan Kadis PMD tersebut pun terbantahkan dengan ucapan Kepala Desa Laut Tador, Saifudin yang juga sebagai Ketua PAPDESI Batu Bara.
Kepada Wartawan, dengan jelas Saifudin membeberkan bahwa kegiatan study tiru ke Bali merupakan modus untuk refreshing.
Saifudin juga menjelaskan alasannya karena terlalu lelah menghadapi situasi covid-19 selama 2 tahun terakhir ini.
"Sekalian refreshing lah karena udah terlalu capek kami menghadapi covid. Udah 2 tahun kami menghadapi covid," jelasnya pada Kamis (15/9/2022).
Selain itu Saifudin yang merupakan Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Batu Bara juga membeberkan bahwa dirinya yang juga kebetulan sebagai Kepala Desa di Laut Tador tidak berani menjamin seberapa lama ilmu yang didapatnya itu akan diterapkan di desanya. (Dwi)