MenaraToday.Com - Toba :
Sektor pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan perekonomian masyarakat dan bangsa seutuhnya. Dimana untuk mewujudkannya, haruslah diimbangi dengan potensi SDM yang dimiliki oleh setiap petani.
Untuk mendukung hal itu, PT. Toba Pulp Lestari (TPL) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Toba memberangkatkan 66 orang petani Kabupaten Toba untuk mengikuti studi banding dalam hal pembuatan Vermicompost atau pupuk kascing, ke Desa Tiga Juhar, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu Kabupaten Deli Serdang.
Ke 66 orang petani tersebut berasal dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Toba. Dimana mereka akan melaksanakan studi banding selama dua hari yakni tanggal 8 hingga 9 September 2022.
Vermicompost merupakan hasil dekomposisi lebih lanjut dari pupuk kompos/organik oleh cacing tanah (cacing pengurai). Dengan kata lain vermicompost merupakan campuran kotoran cacing dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing. Adapun kelebihannya yaitu memiliki kandungan hara yang cukup tinggi, dapat diproduksi dalam waktu yang relative cepat dan dalam pembuatannya tidak membutuhkan ruang yang terlalu besar.
Deputy Social Capital Head TPL, Linggom Dongoran, didampingi Community Development Manager, Ramida Siringoringo dan Corporate Communication Manager, Dedy Armaya mengatakan, bahwa TPL mendukung program
“Tanam 2 Kali, Panen 2 Kali” dari pemerintah Kabupaten Toba untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
Di samping itu, kegiatan ini juga mendukung Pertanian Selaras Alam (PSA), yaitu sistem berbasis pada lingkungan yang menguntungkan secara ekonomi dan kesehatan, karena semua proses dimulai dari kegiatan produksi, pemanenan dan pasca panen menggunakan bahan-bahan organik dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal.
“Hal ini kami lihat sebagai tantangan, dimana dengan berjalannya program tersebut, waktu tanam menjadi lebih sempit dan tanah rentan menjadi keras jika menggunakan pupuk kimia. Oleh karena itu, kebutuhan akan pupuk organik menjadi pilihan terbaik untuk digunakan. Perusahaan ber sama pemerintah Kabupaten Toba melaksanakan pelatihan ini sebagai bentuk dukungan yang konkrit kepada para petani.”
“Dari segi lingkungan pembuatan pupuk vermicompost dengan melibatkan peran cacing pengurai ini, dapat mengurangi pencemaran yang berasal dari limbah organik. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta mampu melihat potensi sumber daya yang mereka miliki seperti kotoran ternak untuk diolah menjadi pupuk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi,” terang Linggom.
Dalam sambutannya pada acara pelepasan di halaman kantor Bupati Toba pada Kamis (8/9/22), Poltak Sitorus meminta agar para petani memanfaatkan dengan baik kegiatan studi banding ini sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk pengembangan pertanian di Kabupaten Toba.
“Setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini, kita harapkan para peserta studi banding dapat mempelajari ilmu yang disampaikan dengan baik. Nantinya ilmu yang didapat harus dipraktikan secara mandiri. Silakan praktekkan ilmu ATM, yaitu Amati, Tiru, Modifikasi,” kata Poltak.
Beliau menambahkan, agar para petani terbuka untuk banyak belajar dalam bidang pertanian, supaya ke depannya bisa menjaga ketahanan pangan dan menekan laju inflasi akibat harga komoditas pertanian di Kabupaten Toba.
Mewakili para peserta, Marusaha Sitorus, Kepala Desa Cinta Damai dari Kecamatan Nassau mengapresiasi TPL dengan diadakannya studi banding ini. Ia merasa para petani akan sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini, karena mampu mengoptimalkan pemanfaatan limbah dan meminimalisir penggunaan pupuk berbahan kimia.
”Kami senang dengan kontribusi TPL terhadap para petani dan antusias mengikuti studi banding ini. Harapannya ke depan, kegiatan ini dapat menjadi modal pengetahuan yang baik untuk petani di desa kami ke depannya,” ujar Marusaha.(JT)