MenaraToday.Com - Banyuwangi :
Kota Probolinggo terus mendapatkan apresiasi. Setelah mendapat penghargaan dari Menteri Keuangan atas Opini WTP lima kali berturut-turut dan dinyatakan sebagai pemenang global ajang We Love Cities 2022 yang diselenggarakan World Wide Fund for Nature (WWF). Terbaru, kebijakan di bidang kesehatan mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tak tanggung-tanggung, 3 penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berhasil diboyong pada saat Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 yang digelar di Hotel El Royal Banyuwangi, Selasa (15/11/2022).
Yaitu, Kota Probolinggo sebagai kota di Jawa Timur yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), Tertinggi 3 kota dengan Pencapaian Imunisasi Tambahan MR (BIAN) minimal 95 persen di Jawa Timur dan telah lolos verifikasi penilaian kabupaten/kota sehat Provinsi Jawa Timur tahun 2022.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo dr NH Hidayati menuturkan, penghargaan tersebut bisa diraih karena adanya dukungan komitmen Pemerintah Kota Probolinggo terhadap bidang kesehatan tersebut. Selain itu, juga adanya kerja sama dan dukungan dari lintas sektor, tokoh agama serta tokoh masyarakat.
“Sepertinya halnya UHC yang sudah mencapai 99,48 persen di bulan ini. Capaian ini bisa kita raih karena ada komitmen dari kepala daerah atau pemerintah kota,” jelas dr Ida-sapaan akrabnya.
Sekitar bulan Agustus lalu, capaian UHC sebesar 99,77 persen. Namun, pada bulan September ada sebanyak 11 ribu orang dinonaktifkan oleh Kementerian Sosial. Sehingga, pada akhir September tinggal 99,05 persen. Dan, awal November bertambah menjadi 99,48 persen.
“Ada pemutakhiran data dari Kemensos. Misalnya ada yang sudah meninggal dan kepesertaan ganda,” imbuh dr Ida.
Sebelumnya Kota Probolinggo bersama 4 daerah lain menjadi daerah yang sudah UHC. Saat ini di Jawa Timur sudah 17 kabupaten/kota UHC.
Selain UHC, cakupan BIAN dinyatakan terbaik ketiga se Jawa Timur. Capaian BIAN di lima kecamatan pada 14 Oktober 2022 lalu telah 100 persen.
“Sekali lagi ini hasil kerja keras dan sinergi baik dari lintas sektor. Yang paling penting adalah dukungan Bapak Wali Kota, Ketua TP PKK, kader kesehatan dan masyarakat sehingga BIAN dapat berjalan dengan baik. Tenaga kesehatan juga turun langsung melakukan BIAN di lingkungan warga,” ujar dr Ida.
Dengan tiga penghargaan yang berhasil diraih oleh Kota Probolinggo, dr Ida mengaku bersyukur karena hasil kerja bersama, sinergi bersama antara pemerintah dan masyarakat membuahkan hasil yang baik.
“Dengan UHC yang hampir 100 persen ini, semoga dapat lebih meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan juga lebih meningkatkan kualitas layanan kesehatan,” jelas dr Ida.
Sedangkan untuk imunisasi, lanjut dr Ida, dengan capaian BIAN yang baik, balita di Kota Probolinggo akan semakin terlindungi terutama untuk kasus MR.
“Dan, semoga juga akan diiringi dengan capaian IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) yang bagus,” imbuhnya.
Terkait kota sehat, pihaknya berharap Kota Probolinggo bisa ikut berpartisipasi di kabupaten/kota sehat tahun 2023. Kemudian memacu Kota Probolinggo supaya bisa ODF (Open Defecation Free) 100% atau stop buang air besar sembarangan sehingga dapat mewujudkan Kota Probolinggo menjadi kota sehat. (De Songot).