MenaraToday.Com - Probolinggo :
Pelatihan dan Pemberdayaan Usaha Mikro “Shodaqoh Ilmu” kembali digelar. Kali ini di Ponpes Azzidan an di Jalan KH. Fadhol Kecamatan Kademangan dengan peserta 30 orang berasal dari pengurus pondok dan santri yang tergabung dalam OPOP (one pesantren one product), siswi SMKN 4 menjelang lulus sekolah dan forum UKM Provinsi Jawa Timur. Shodaqoh ilmu berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu (15-16/11/2022).
Katarina pemilik Griya Sri Kandi Kelurahan Ketapang menjelaskan pelatihan suspeso berbahan sintetis ini sama halnya dengan decoupage. Yakni, seni menghias pada benda dengan cara menempelkan potongan-potongan kain pada permukaannya. Seperti decoupage sebelumnya menempel kain tisu (dua dimensi), kali ini menempel kain batik (tiga dimensi).
“Ini dari kain perca batik, bisa timbul (tiga dimensi). Jadi bahannya lembaran kain batik dan ada mika. Mulai ngelem di mika, nunggu kering, dipotong lagi kemudian disetrika, namanya di emboss. Dipanaskan di atas lilin terus kita bentuk lengkungan dengan emboss alatnya. Jadi dihangatkan diatas lilin sambil disetrika, gitu,” jelasnya secara rinci.
Para peserta nampak begitu antusias. Mereka berhasil menempel pada tiga produk yang disediakan TP PKK Kota Probolinggo bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) seperti clutch, dompet koin dan tas mukena.
Setiap peserta mendapatkan satu set pelatihan lengkap, ada gunting; emboss; lem tembak; kuas dan tatakan kain. “Bisa membuat wawasan anak-anak muda untuk berkreasi dari dalam rumah. Biarpun kita tidak bekerja di luar rumah tapi kita memiliki skill kreativitas dari dalam rumah dan tetap bisa menghasilkan uang,” tutur Katarina.
Seperti yang diungkap siswi kelas XII SMKN 4 Uswatun Hasanah, ia mengikuti pelatihan ini karena ajakan gurunya. Ia pernah mendapatkan pelajaran seni budaya pada kelas X.
"Seru juga dapat ilmu baru untuk bisa disharing ke teman dan keluarga dan saya ingin melanjutkan belajar (pelatihan) ini lagi,” ucapnya.
Kepala DKUPP Fitriawati pun berharap pelatihan ini banyak menumbuhkan kewirausahaan baru di Kota Mangga.
“Disamping kita memberi pelatihan, apa yang sudah dilakukan oleh DKUPP maupun PKK bisa bermanfaat untuk masyarakat. Kita ke depan ingin semakin banyak wirausaha baru di Kota Probolinggo sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah, jika hasil produk peserta bagus, kita akurasi dulu dan bisa kita displai di Dekranasda,” pungkasnya. (De Songot)