MenaraToday.Com - Indramayu :
Ribuan pasangan mata pengunjung, menyaksikan Tradisi Adat Ngarot, didesa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/12/2022).
Yang rutin dilaksanakan setiap akhir tahun atau penjelang tanam padi, menjadi momen besar sebuah tradisi leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun.
Terlihat kegembiraan masyarakat, saat mengantar Gadis dan Jejaka, yang diarak untuk mengikuti prosesi adat ngarot, yang sampai saat ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Lelea, Indramayu, maupun masyarakat Indonesia, bahkan sampai kemanca Negara.
Sepanjang jalan kanan dan kiri, dari mulai pintu gerbang perbatasan desa larangan dan pintu gerbang perbatasan desa Taman Sari, pesta adat ngarot moment yang ditunggu sejumlah pengunjung dan pedagang.
Ratusan Gadis Ngarot, berpakaian kain kabaya, yang melekat dikulit prawan yang coklat keindonesiaan, matanya berbinar, tubuhnya seperti guitar, tutur bahasanya yang ramah, sopan dan santun.
Jari lentik yang membelit kembang melati, seraya tak hendak dilepaskan dari pandangan mata para pengunjung yang tumpah ruah di jalan Lelea.
Ety Susilawati, salah satu pengunjung adat narot, mengatakan. merasa kagum Melihat budaya adat seramah ini, ciri has warisan leluhur budaya Indramayu, "tuturnya pada penulis.
Hiasan warna-warni bunga bunga melati di kepala sang Gadis Ngarot yang menawan, diarak di tengah kerumunan orang banyak. Selain Gadis Ngarot juga ada jejaka berbaju adat atau baju komboran, celana komprang, ikut dalam arak-arakan untuk melaksanakan upacara Adat Ngarot, "Tuturnya.
Tatanan musik gamelan dan lengkingan vokal sang sinden, suara musik jidur, dan gamelan angklung, suasana kian sakral.
Ditambah aroma mewangi bunga kenanga serta bunga melati, menghantarkan mitos bunga yang menghiasi kepala sang Gadis Ngarot.
Dengungan gong berbunyi nyaring telah ditabuh kuwu raidi, disaksikan ribuan pengunjung, puluhan Media, Yutuber dan di pantau groon dilangit yang biru, viral di dunia maya sampai tembus keujung dunia.
Acara adat ngarot telah dibuka dan dilanjutkan dengan sambutan sambutan.
Sambutan kuwu Raidi, memberikan nasehat. Mikiran budak keumaha, Kajeun boga harta kudu tetep usaha, Keur ngora ulah poyapoya, Kamberan kolot ulah sengsara, Jalma lalaki kerja, ewena usaha, Neangan pekaya rukun runtut, Aturan agama kudu diturut Selamat dunia jueng akheratna.
Acara tersebut dilanjutkan dengan Penyerahan benih padi oleh Kuwu Raidi, kepada laki-laki bujang. Penyerahan kendi yang berisi air putih oleh istri kuwu. Serah terima alat-alat pertanian, oleh Raksa Bumi, kepada laki-laki atau bujang, Tetua desa menyerahkan pupuk. Raksa bumi menyerahkan alat pertanian dan Lebhe menyerahkan sepotong bambu kuning.
Penyampaian sejarah singkat yang disampaikan oleh sesepuh desa.
Acara tersebut hadir porkopimda kabupaten Indramayu, Porkopincam, Kecamatan Lelea, para kuwu sekecamatan Lelea, dan undangan lainnya. (Rakyat/wailik)