MenaraToday.Com - Indramayu :
Akselerasi dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Indramayu terus mendapatkan dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak. Pasalnya kegiatan tersebut melibatkan semua instansi dengan menerapkan pola orang tua asuh terhadap anak stunting.
Gerakan orang tua asuh anak stunting merupakan kebijakan yang sangat jitu yang dikeluarkan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar agar penanggulangan stunting dapat lebih optimal. Kebijakan tersebut dengan menggerakkan semua perangkat daerah (SKPD) beserta para pejabat strukturalnya dengan menjadikan kecamatan sebagai wilayah binaannya.
Kecamatan Kedokanbunder merupakan binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil verifikasi langsung di lapangan, saat ini terdapat 24 anak stunting di Kecamatan Kedokanbunder. Dari jumlah tersebut, 2 anak telah dinyatakan selesai dan tersisa 22 anak.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Erni Heriningsih menjelaskan, Dikbud siap untuk menuntaskan anak stunting di Kecamatan Kedokanbunder untuk kembali menjadi anak yang sehat.
Bersama dengan pihak Kecamatan, Puskesmas, UPT Disduk P3A, TP PKK, bidan desa, serta unsur lainnya terus saling membantu dan menguatkan agar anak stunting ini bisa cepat kembali sehat sehingga menjadi generasi yang cerdas.
Erni menambahkan, setiap minggu pihaknya akan memberikan makanan tambahan yang berasal dari pejabat struktural di dinasnya. Pendistribusiannya kami serahkan ke kecamatan, puskesmas, serta bidan desa yang paham betul kondisi anak/pasiennya.
"Mudah-mudahan dengan pemberian makanan tambahan ini anak-anak kita ini bisa cepat kembali sehat sehingga menjadi generasi yang cerdas. Dengan semua pihak di Kecamatan Kedokanbunder kita akan menuntaskan stunting ini," kata Erni, ketika memberikan makanan tambahan kepada anak stunting di Puskesmas Kedokanbunder, Jum'at (13/1/2023).
Sementara itu Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi mengatakan, dengan adanya pola orang tua asuh ini angka stunting bisa ditekan hingga nol atau zero stunting.
Menurutnya, kebijakan Bupati Nina Agustina tersebut sangat efektif. Pasalnya, penurunan stunting dilakukan secara 'kroyokan'.
Pada kegiatan pemberian makanan tambahan tersebut, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Puskesmas Kedokanbunder, penimbangan dan pengukuran tinggi badan. (MT jahol)