MenaraToday.Com - Batu Bara :
Pemandangan tak biasa terlihat di area Pelabuhan Tanjung Tiram. Daerah yang biasanya terlihat padat, kini tampak sunyi. Warung-warung banyak yang tutup, pedagang UMKM nyaris tak terlihat, bahkan nelayan pun hampir tidak ada yang muncul. Senin (20/2/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, hal tersebut ternyata sudah terjadi selama sebulan lebih dan kabarnya diakibatkan karena angin kencang dan sulitnya mendapatkan ikan.
"Udah adolah kira-kira sebulan lobih tak ber can ini bang. Kalau penyebabnyo angin koncang, selain itu mungkin ikannyo di laut ini memang udah tak ado lagi," ujar salah satu nelayan yang mengaku bernama Buyung.
Kejadian ini pun ternyata bukan hanya berdampak kepada para nelayan saja, melainkan para pedagang disekitar Pelabuhan Tanjung Tiram pun turut merasakan imbasnya.
Terpantau, saat ini para pedagang lebih memilih menutup dagangannya untuk sementara karena tidak adanya pembeli.
Demikian halnya dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) di Jalan Nelayan, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara.
Menurut Nazar W Simanjuntak yang merupakan salah satu pekerja di SPBB tersebut, akibat kejadian ini penjualan minyak solar mereka pun drastis mengalami penurunan.
"Biasanya itu disini mulai buka jam 08.00 wib sampai 21.00 wib saja, sekitar 16 ton minyak solar itu wajib habis. Kalau sekarang cuma sekitar 6 ton, atau pun paling tinggi cuma 7 ton aja yang habis. Jadi tentu sangat berpengaruh sekali," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Nazar, cuaca ekstrim seperti ini sangat jarang terjadi di bulan Februari. Menurutnya, belakangan ini cuaca sudah tidak bisa diprediksi lagi.
"Biasanya kalau dulu itu kami disini memprediksinya dari bulan aja, kalau setiap bulan yang akhirannya ber seperti September, Oktober, November, dan Desember, pasti cuaca mulai buruk. Selanjutnya selain bulan-bulan tersebut cuaca pun mulai membaik. Tapi sekarang sulit diprediksi, contohnya ya kayak bulan ini, Februari pun angin masih koncang juga," jelas pria bertubuh kekar itu.
Kemudian Nazar juga menambahkan bahwa informasi yang diterimanya dari para nelayan bahwa saat ini ikan memang sangat sulit dicari.
"Sebenarnya saat ini mereka (nelayan) mengatakan bukan hanya karena angin koncang aja, tapi beberapa bulan ini memang payah mencari ikan. Mulai dari boat besar pukat teri, jaring gembung, dan boat yang kecil-kecil, hampir rata mengatakan begitu. Sampai-sampai kalau kami disini bilang untuk makan ke rumah aja terancam. Jadi kita sama-sama berdoa aja lah semoga kejadian ini gak berlangsung lama," harapnya. (Dwi)