MenaraToday.Com - Indramayu :
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu laksanakan Rapat Koordinasi tentang pengendalian Inflasi daerah Kabupaten Indramayu di Ruang Rapat Sekda,
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Rinto Waluyo untuk menindaklanjuti Rakornas Pengendalian Inflasi pada tanggal 8 Februari 2023 secara virtual dan menyikapi kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu.
"Bahwa gejolak harga di Provinsi Jawa Barat ini diantaranya adalah beras, minyak gorek dan daging ayam broiler, kemudian telur ayam, cabai dan ikan segar,'' kata Sekda Indramayu saat membuka rapat.
Dalam sambutannya, Rinto Waluyo menyebutkan ada 4 kunci strategi dari pengendalian inflasi daerah yang perlu diperhatikan yaitu adalah bagaimana keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
"Pengendalian inflasi daerah harus ikut empat kunci strategi, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif,” tegasnya.
Rinto Waluyo menambahkan pada rapat ini dibahas salah satunya adalah masalah kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu dikarenakan panen diperkirakan baru akan dimulai pada Maret dan pertengahan Maret mendekati panen raya.
"Oleh karena itu, pada rakor ini kita cari tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan, jika tidak ada tindakan dari kita tentunya ini akan memengaruhi harga-harga dipasaran,'' ujarnya
Sementara itu Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Dandy Arianto mengatakan, beberapa waktu terakhir ini pihaknya dihadapkan pada situasi harga beras yang mengalami kenaikan, tentu kenaikan ini disebabkan banyak faktor.
"Faktornya itu sebenarnya sudah lama, seperti cetak sawah yang kurang, kawasan industri yang melibas sawah dan sebagainya. Tentunya terjadi ketidakseimbangan suplai yang diterima,'' katanya.
Dandy Arianto menambahkan, faktor kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu lebih dominan karena kenaikan harga beras di pasar induk luar Kabupaten Indramayu.
"Kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu ini faktornya bukan dari dalam Indramayu sendiri, tetapi karena harga beras di luar Indramayu mengalami kenaikan,'' ujarnya.
"Produksi beras dari petani Indramayu yang dijual ke pasar Indramayu tidak signifikan dengan yang dijual keluar pasar Indramayu,'' ujarnya.
Pemkab Indramayu terus mendorong pihak Bulog untuk melakukan Operasi Pasar guna memastikan ketersediaan beras dan dan menjaga harga beras dapat terjangkau oleh masyarakat.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Asistem Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu, Kepala BPS Indramayu, Kepala BKD, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, perwakilan DKPP dan Perwakilan Disperindag. (MT jahol)