MenaraToday.Com - Indramayu :
Ada pemandangan yang tak biasa usai dilaksanakannya kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Indramayu Tahun 2024, di Aula Nyi Endang Darma Ayu Universitas Wiralodra, Rabu (15/3/2023).
Peserta kegiatan musrenbang termasuk Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat, Lutfiandi, Bupati Indramayu, Nina Agustina beserta jajaran Forkopimda dibuat terkagum-kagum dengan hasil produk program unggulan Perempuan Berdikari (Pe-Ri).
Bahkan, Kapolres Indramayu AKBP M. Fahri Siregar beserta istri serta Dandim 0616 Indramayu Letkol ARM Andang Rudianto beserta istri memborong beberapa produknya.
Berbagai hasil produk Pe-RI sebagai program unggulan Bupati Indramayu yang ditampilkan dalam kegiatan Musrenbang RKPD Kabupaten Indramayu Tahun 2024 diantaranya adalah olahan Jinten, Aneka Sambal, Kue, Minuman, serta Aksesoris dan Buket Bunga. Terlebih lagi produk yang dijajakan memiliki harga yang terjangkau.
Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Barat, Lutfiandi menyampaikan, program unggulan Pe-Ri beserta hasil produknya ini diharapkan terus berkembang serta dapat direplikasi oleh kabupaten lain.
“Ini merupakan terobosan yang bagus, semoga dapat terus berkembang dan bisa ditiru oleh kabupaten lain,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina menyampaikan, hadirnya program unggulan Pe-Ri merupakan salah satu bentuk perhatian dari Pemkab Indramayu terhadap perempuan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam bentuk keterampilan dan pemberian modal sehingga para purna PMI dapat memiliki pekerjaan dan penghasilan di tanah air.
“Ini merupakan bentuk perhatian kami supaya purna PMI ini dapat tetap memiliki pekerjaan usai bekerja di luar negeri,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan koordinator program Pe-Ri, Herrsi Pramanik Suwita. Dirinya menjelaskan, selain untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian, pemberdayaan perempuan purna PMI melalui program Pe-Ri ini diharapkan menjadikan purna PMI dapat berdiri sendiri melalui wirausaha yang dijalankan sehingga tidak ada niatan lagi untuk keluar negeri.
Herrsi juga memaparkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian dalam hal izin usaha dan pengemasan produk sekaligus menjamin mutu produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, untuk pemodalan sendiri pihaknya telah menjalin kerja sama dengan bank BJB Kabupaten Indramayu dalam memberikan pinjaman modal tanpa agunan.
“Kami bermitra dengan berbagai pihak guna mendukung keberlangsungan program ini,” paparnya.
Lebih lanjut Herrsi mengatakan, produk yang dihasilkan dari program Pe-Ri ini tidak hanya dipasarkan secara lokal, melainkan pula telah dipasarkan ke luar Kabupaten Indramayu. Oleh karena itu, dirinya berharap, dengan luasnya pemasaran yang dilakukan dapat membuat berbagai produk Pe-Ri dapat semakin dikenal dengan masyarakat luas sehingga meningkatkan produksi yang nantinya juga akan berdampak pada meningkatnya perekonomian.
“Semoga produk Pe-Ri dapat terus dikenal dan makin berkembang, sehingga para purna PMI yang kami bina ini dapat betul-betul bisa mandiri,” pungkasnya. (Rakiyah ilik)