MenaraToday.Com - Tulangbawang :
Proyek Progress pekerjaan dan penambahan jaringan PT. Telkom Indonesia TBK di empat kampung yakni Kampung Pidada, Wono Agung, Bandar Anom dan Panggung Jaya Kecamatan Rawa Jitu Selatan, Tulangbawang Lampung terindikasi dikerjakan asal jadi dan pihak pelaksana kegiatan di duga memiliki surat tugas kadaluarsa
Pasalnya saat dikonfirmasi, Jum,at (3/3/2023) di lokasi kegiatan, Aryanto menyatakan bahwa dirinya diposisikan sebagai pelaksana kegiatan.
Saat ditanya sumber dana kegiatan tersebut dan berapa global anggaran keseluruhan serta kapan kegiatan mulai dikerjakan dan berapa jumlah pekerja kasar atau buruh tenaga kerja, serta berapa kedalaman tiang besi tersebut harus tertanam dan berapa adukan pondasi tiang besi, lalu berapa jarak dari tiang ke tiangnya, dan sudahkah mereka memiliki dan mengantongi ijin kampung dimana tempat mereka bekerja, dengan gaya yang gelisah Ariyanto memperlihatkan surat tugasnya dan dengan terpaksa menjelaskan bahwa dirinya hanya sendiri pada proyek tersebut
"Kalau kegiatan ini sumber dananya dari APBN, untuk berapa global jumlah anggaran dananya itu saya yang nggak tau dan bingung untuk menjelaskan pak ditambah lagi terkait ijin dari kampung, kayaknya sudah pak. Kalau mulainya di kerjakan kegiatan ini berkisar setengah bulan, buruh atau pekerjanya ada 4 orang, ini surat tugas saya, tapi maaf terus terang sudah mati dan boleh dikatakan kadaluwarsa" ujarnya.
Ia juga menjelaskan untuk kedalaman lobang tiang besi dan cor penguat tiang, dalamnya 120 cm di tambah 20 cm cor penguat tiang dan adukannya dalam ukuran satu banding empat.
" Kalau jarak tiang ke tiang, itu relatif pak" jelasnya.
Terpisah, salah seorang pekerja proyek tersebut saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa mereka bekerja sudah sekitar setengah bulan dan saat ditanya kedalaman lobang tiang besi dan berapa adukan antara semen dan pasir cor penguat tiang dan berapa serta gimana mereka dan berapa hitungan perhari mereka di bayar, sembari duduk istirahat sejenak, ia memaparkan
"Kami empat orang pak yang kerja, Kalau tentang kedalaman lobang tiang besinya terus terang kami hanya sekedar pakai perkirakan saja dan kami tanpa memakai alat pengukur atau meteran, karena kami tidak di bekali bos kami meteran, terus terang ada yang 100 cm dan ada yang 120 cm kedalamannya, terkait adukan cor tambahan untuk penguat besi tiang dan cor yang seperti bapak lihat sudah ambruk itu, ya mohon maaf, kami kan hanya menjalankan perintah, apa yang di perintah bos kami Aryanto itu yang kami lakukan", jelasnya.
Saat di lakukan koreksi terkait ijin dari empat kampung dimana tempat mereka bekerja, ternyata hanya kampung Bandar Anom dan Kampung Wono Agung yang memberikan ijin untuk Kampung Pidada dan Panggung Jaya pihak pelaksana kegiatannya tidak memiliki ijin dari kampung tersebut.
Berapa jam kemudian salah seorang awak media di hubungi oleh no seluler yang tidak dikenal dan dirinya menyatakan bahwa ia mengaku sebagai personel Sabhara Polres Tulangbawang berinisial YD, yang menyebutkan bahwa pelaksana kegiatan tersebut namanya Juanda yang sebagai saudaranya dan iapun berpesan terkait kegiatan itu dsn meminta kepada Tim wartawan untuk tidak mengorbitkan beritanya dengan iming -iming akan memberikan Tim wartawan, sekedar uang rokok ketika kegiatan sudah selesai dan terkesan melecehkan tim wartawan.
"Bang kenalkan saya YD anggota polisi yang bertugas di Polres Tulang bawang sebagai anggota Sabhara yang barusan di mutasi, dan yang namanya Juanda itu selaku pelaksana kegiatan tersebut dan dia juga adalah saudara saya, tolong dulu jangan di ganggu dan jangan di beritakan karena dia itu asli saudara saya, biarkan dulu mereka bekerja dan kalau sudah selesai pasti mereka ada pengertian terhadap kalian wartawan, tapi maaf ya itu sekedar uang rokok saja bang dan nanti akan saya koordinasikan dan si Juanda akan segera saya arahkan untuk menghubungi Abang" ujar pria yang mengaku sebagai oknum polisi tersebut di balik telephon.
Namun yang sangat di sayangkan dari saat itu tepatnya di malam Sabtu kemarin saat YD menjalin komunikasi dengan salah satu perwakilan tim media, pelaksana kegiatan yang namanya Juanda yang menurut YD sebagai saudaranya ternyata tidak ada menghubungi tim wartawan, ada apa sebenarnya di balik semua ini, kenapa si Juanda yang di sebut insyal Yd tidak tergerak hatinya untuk menjalin komunikasi terhadap tim media? Sampai berita ini di terbitkan. (Hel)