MenaraToday.Com - Indramayu :
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pemberdayaan Lembaga Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) RI, Ade Syaekudin, mengajak generasi milenial Kabupaten Indramayu untuk mempersiapkan diri dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Ade Syaekudin menjelaskan, dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 diperlukan berbagai persiapan sehingga bonus demografi yang diperoleh Indonesia bisa dimaksimalkan potensinya dalam mendukung berbagai kemajuan bangsa.
Sebagai generasi penerus, pemuda dan pemudi milenial harus memiliki 3 dasar dalam kehidupan yang merupakan modal persiapan diri, yakni attitude, knowledge, dan skill.
Kemudian dari 3 dasar tersebut, attitude yang kokoh merupakan langkah awal yang harus dibangun oleh generasi milenial. Banyak indikator didalam proses pembanguan attitude, namun demikian yang harus didahulukan adalah percaya diri (confident).
Dengan percaya diri, pemuda diharapkan mampu dalam meluapkan ide cemerlangnya dalam menyampaikan solusi terkait dengan sebuah permasalahan tanpa takut gagal dengan disertai kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya.
“Ada 3 modal dasar yang harus dipersiapkan generasi milenial dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” ungkap Ade saat menjadi narasumber pada kegiatan Indramayu Ramadan Fest 2023 di Ruang Ki Sidum Setda Indramayu,
Nampak antusiasme peserta dalam mengikuti seminar, hal tersebut terlihat dari keaktifan peserta dalam memberikan umpan balik pada narasumber, seperti pertanyaan dilontarkan Wamin dan Ali yang merupakan mahasiswa Universitas Wiralodra terkait dengan kiat untuk menumbuhkan keberanian dan bagaimana memanfaatkan SDA dan SDM di Indramayu secara optimal.
Menjawab pertanyaan tersebut, Ade menerangkan, keberanian akan tumbuh dengan sendirinya ketika percaya diri sudah terbangun. Namun yang harus diingat, keberanian harus disesuaikan dengan siapa kita berbicara dan tepat atau tidak saat kita menunjukkannya.
Selain itu terkait dengan pemanfaatan SDM dan SDA secara optimal, SDM Indramayu harus lebih berfikir kreatif sehingga menghasilkan berbagai inovasi agar semua SDA yang ada dapat dikembangkan dengan baik dan tepat.
“Misalnya, ketika kita memulai dengan petani tambak bandeng, kemudian lingkungan sekitar mengikuti sehingga semakin banyak tambak yang sama, kita harus berfikir usaha yang lain agar terbuka potensi pemanfaatan SDA yang lain,” pungkasnya. (MT Jahol)