MenaraToday.Com - Indramayu :
Bupati Indramayu Nina Agustina menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya H. Turmin, Ketua Yayasan Indra Husada (Yasinda) yang juga merupakan pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indramayu, Senin (24/4/2023).
Kepulangan H. Turmin membawa duka yang mendalam bagi dunia Pendidikan kesehatan di Kabupaten Indramayu. Pasalnya, semasa hidup almarhum dihabiskan untuk mengabdikan dirinya sebagai tenaga pendidik kesehatan.
“Saya turut berduka cita atas berpulangnya H. Turmin, beliau merupakan salah satu putra terbaik Indramayu yang mengabdikan dirinya untuk memajukan dunia Pendidikan kesehatan. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan tempat yang terbaik untuk beliau,” ungkap Bupati Nina.
Perjuangan H. Turmin dalam memajukan dunia pendidikan Kabupaten Indramayu juga dibenarkan Ketua STIKes Indramayu, Riyanto. Menurutnya, semangat dan dedikasi beliau merupakan suatu hal patut untuk ditiru, meskipun dalam kondisi sakit, H. Turmin masih bersemangat dan tetap mengajar mahasiswa di STIKes Indramayu.
“Almarhum orangnya sangat aktif, meski kondisinya sedang sakit. Beliau masih sering mengajar ilmu tentang mutu pelayanan kesehatan di kampus,” tutur Riyanto.
Lebih lanjut Riyanto menjelaskan, tercatat dalam buku biografi, sejak tahun 1980 beliau mulai menjadi tenaga pendidik kesehatan serta tercatat sebagai salah satu tokoh pendiri Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Pemda Tingkat II Indramayu.
Karena capaian dan keberhasilannya tersebut, almarhum dipercaya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengemban tugas jabatan sebagai Kepala SPK Depkes Bandung.
“Beliau benar-benar sebagai Bapak Tokoh Pendidikan Kesehatan Indramayu. Bahkan Jawa Barat,” tandas Riyanto.
Diketahui, Almarhum mendirikan STIKes Indramayu pada tahun 2002 yang sebelumya ‘ngontrak’ di Kantor Transmigrasi milik Pemkab Indramayu yang berada di Kelurahan Margadadi Indramayu.
Namun demikian, konsentrasi dan kesungguhan almarhum dalam mengabdi pada dunia pendidikan kesehatan ditunjukannya dalam mengembangkan STIKes Indramayu, sehingga terbukti di tangan beliau STIKes Indramayu makin maju dalam semua aspek pendidikan yang ada.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, almarhum juga sempat berpesan kepada Ketua STIKes untuk dapat senantiasa memajukan STIKes Indramayu.
“Almarhum berpesan agar terus memajukan STKes Indramayu dan beliau selalu bicara masalah buku-buku kesehatan dan papan tulis. Itu pesan dari almarhum untuk kita dan para dosen. Bahkan pesan kepada anak-anak nya juga supaya melanjutkan lembaga pendidikan yang dia bangun dari bawah,” ujar Riyanto.
Almarhum yang merupakan suami dari Hj Susri meninggalkan tiga orang anak, satu laki-laki dan dua anak perempuan, yakni Hj. Junija Ekasari, SE, H Mohammad Fatchurrochman, SH. dan Hj. Janti Januarti, ST., MT. (Jono)