MenaraToday.Com - Indramayu :
Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan (SP-PBB) menggelar kegiatan bakti sosial khitanan massal 60 anak yang tinggal di sekitar Kilang Pertamina Balongan. Khitanan massal dilaksanakan di GOR Perumahan Pertamina Bumi Patra Indramayu, Minggu (21/5/2023) dengan melibatkan tim medis dari Rumah Sakit Pertamina Balongan.
Ketua Umum SP-PBB Wawan Darmawan dalam sambutannya mengatakan, kegiatan khitanan massal ini merupakan upaya Serikat Pekerja Pertamina dalam memberikan bakti dan manfaat kepada masyarakat dengan harapan mendapat balasan yang baik berupa perlindungan dari Allah SWT bagi seluruh pekerja dan perusahaan.
“Semoga adik-adik menjadi anak sholeh, berbakti kepada orang tua, serta nusa dan bangsa”, ungkap Wawan.
Wawan menyampaikan, kegiatan khitanan massal ini juga merupakan bagian dari agenda Istighosah dan Pertamina Bersholawat yang puncak acaranya akan dilaksanakan pada 22 Mei 2023 di Lapangan Bola Perumahan Bumi Patra.
“Insyallah Pertamina Bersholawat nanti akan dihadiri Forkompimda Indramayu hingga Direksi Pertamina, masyarakat juga kami harap kehadirannya, kami menargetkan 20.000 orang bisa hadir”, terang Wawan.
Wawan menambahkan, menyambut kegiatan Istighosah ini, SP-PBB juga telah menyalurkan santunan kepada 1000 anak yatim. Masing-masing anak mendapat santunan sebesar 150 Ribu Rupiah, dengan demikian total santunan yang telah disalurkan sebesar 150 Juta Rupiah.
Vice President (VP) HSSE sekaligus Plt. GM PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan, Diandoro Arifian, yang hadir pada kegiatan tersebut mengapresiasi dan bangga terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh SP-PBB tersebut.
“Insya Allah Istighosah akan dihadiri ribuan orang, kita tidak tahu dari mulut siapa doa itu akan dikabulkan Allah, semoga doa-doa kita nanti dikabulkan Allah untuk kelancaran operasional Kilang Pertamina Balongan”, ungkap Diandoro.
Sementara itu, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Ari Gumilar dikesempatan yang sama menyampaikan, kehadiran Pertamina diharapkan memberikan kebaikan untuk semua orang, baik yang berada di sekitar wilayah kilang maupun di mana saja berada.
“Kalau kilangnya terganggu, maka masyarakat juga terganggu karena kesulitan mendapat BBM,” kata Ari.
Faras, 10 Tahun, salah satu peserta khitanan merasa senang mengikuti acara khitanan massal yang diselenggarakan oleh organisasi Serikat Pekerja Pertamina Balongan tersebut. Selain karena tanpa dikenakan biaya, usai dikhitan dirinya dan anak-anak lainnya juga mendapat hadiah bingkisan dan uang jajan.
“Udah selesai, sakit sedikit tapi senang sudah dikhitan,” ujar Faras. (MT jahol)