MenaraToday.Com - Medan :
Sepekan ini, beberapa media online menyuguhkan berita yang kurang baik dibaca. Dimana dalan pemberitaan tersebut bahwa Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Utara melakukan pembekukan terhadap Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Tapanuli Selatan di bawah kepemimpinan Herman Pelangi pada Sabtu (20/05/2023).
Hal tersebut mengundang reaksi dari berbagai pihak, ada pihak yang mendukung keputusan PWPM tersebut dan ada juga yang menolak dengan menyatakan bahwa pembekuan PDPM Kabupaten Tapanuli Selatan yang dilakukan oleh PWPM Sumatera Utara merupakan tindakan yang tidak tepat dan menyalahi AD/ART Pemuda Muhammadiyah.
Pemberitaan tersebut juga tidak luput dari amatan Komandan Komando Kesiapan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Kota Medan Periode 2014-2018, Komandan Cholish, ST, MT.
“Beberapa hari terakhir ini saya sudah mendengar informasi dari beberapa orang kader pemuda muhammadiyah terkait permasalahan pembekuan PDPM Kabupaten Tapanuli Selatan, dan sampai saat ini saya masih belum mendengar ada upaya penyelesaiannya” tutur Cholish.
Cholish menyayangkan atas terjadinya dinamika organisasi yang akan berdampak negatif pada organisasi otonom Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam, amar makruf nahi mungkar. Dan Cholish berharap agar permasalahan yang diketahuinya dari berbagai pihak tersebut jangan sampai larut, sehingga akan mencederai nama baik organisasi yang pernah membesarkannya.
Harapan Cholish, semoga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan bijaksana oleh pihak-pihak yang berseteru, terutama di internal PWPM Sumatera Utara, tanpa harus menuding siapa yang salah dan siapa yang merasa benar.
“Saya berharap agar masalah ini diselesaikan segera mungkin, saya yakin kalo mereka bijaksana pasti masalahnya akan selesai, jangan lagi saling salah-menyalahkan dan jangan juga ada yang merasa paling benar. Karena apabila masalah ini tidak segera diselesaikan, maka yang rugi ya organisasi," tutupnya. (Rls)