MenaraToday.Com - Malang :
Meskipun berjarak sekitar ratusan Meter dari Polres Malang dan puluhan meter namun seakan kebal hukum, pihak manajemen Penginapan Bounty di Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur diduga menjadi lokasi mesum yang diminati pasangan remaja di Malang.
Informasi yang dihimpun di penginapan ini, pasangan yang akan "Ngamar", cukup hanya menunjukkan KTP dan membayar Rp. 100 hingga Rp. 150 ribu untuk menyewa kamar selama 12 jam.
Pantauan di lapangan terlihat banyak pasangan remaja putra putri yang "Ngamar" di penginapan tersebut.
"Yang jelas setelah menunjukkan KTP dari salah seorang yang mau nginap bisa mendapatkan kamar yang telah disediakan. Pegawai penginapan tidak perduli siapa tamunya, meskipun bukan pasutri, asal ada KTP dan bayar sewa kamar, maka akan mendapatkan kamar untuk diduga berbuat mesum.
"Penginapan ini beroperasi mulai tahun 2017" Ujar H salah seorang pengelola Penginapan Bounty saat berbincang-bincang dengan kru MenaraToday.Com, Selasa (27/6/2023).
Penginapan yang jarak dan letaknya tidak jauh atau dari polsek kepanjen dan polres malang ini, sangat ramai sekali di kunjungi oleh para pengunjung, terpantau pengunjung yang notabenenya bukan berpasangan, suami isteri yang syah datang ke pos penjagaan setor KTP langsung masuk kamar.
Menurut salah seorang wanita yang ada di kantin, bahwa setiap harinya penginapan ini ramai dikunjungi pasangan muda yang diduga kuat bukan pasutri
"memang rame mas kayak pasar, ada 80 kamar tapi kan cuma sebentar, pengunjung masuk langsung keluar, nanti pengunjungnya ganti lagi", kata mbak-mbak kepada awak media sambil tersenyum.
Memang di benarkan H syarat masuk hotel hanya salah satu KTP saja harga ada yang 100 ribu ada yang 150 ribu untuk 12 jam dari waktu masuk kamar ujarnya .
siapa yang menyewa kamar kok berpasangan dan rata-rata remaja, tidak mampukah aparat penegak hukum terdekat memantau, mencegah dan memberi tindakan tegas apabila penginapan itu di salah gunakan,bukan suami istri .
Anak anak remaja penerus bangsa harus di jaga, yang harus di lindungi dari orang tua juga yang berwenang. investigasi dan penelusuran tim akan berlanjut,dan akan memantau terus karna jangan sampai sebuah penginapan menjadi pemicu rusaknya moral para penerus bangsa. (Bohong)