MenaraToday.Com - Toba :
Hingga saat ini, usaha budidaya ikan terus digeluti oleh sebagian masyarakat petani peternak ikan dipinggiran Danau Toba, salahsatunya di Desa Lumban Gaol Kecamatan Balige Kabupaten Toba Provinsi Sumatra Utara.
Selain pembudidayaan ikan menggunakan kerambah jaring apung, usaha ini juga digeluti masyarakat dengan memanfaatkan lahan pesawahan musiman pasca panen raya, selain itu juga memanfaatkan lahan-lahan tidur di pinggiran Danau Toba tak luput dimanfaatkan warga untuk beternak ikan.
Morris Tambunan, salah seorang warga Desa Lumban Gaol yang sejak 10 tahun lalu memulai usaha kolam ikan di pinggiran Danau Toba di daerah ini, mengaku memperoleh hasil dari memelihara ikan, kendatipun lahan yang dia manfaatkan tidak terlalu luas.
Saat dikonfirmasi Sabtu (17/6/2023), Morris mengakui bahwa semenjak dirinya mengawali budidaya ikan kecil-kecilan ini, memperoleh kesan tersendiri.
" Tak disangka, usaha ini cukup membantu ekonomi keluarga, ujar ayah empat anak ini. Jenis ikan yang dipelihara umumnya jenis ikan mujair dan ikan mas. Selain untuk dikonsumsi, hasil panen ikan pun dijual. Hasilnya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya", ucapnya.
Ditengah menggeluti usahanya, Morris mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah untuk menggalakkan budidaya ikan ini, apalagi semenjak didaulatnya Danau Toba menjadi prioritas pariwisata nasional, mengharuskan petani beranjak berusaha budidaya ikan dari perairan Danau Toba, berpindah ke lahan-lahan pesawahan.
"Awalnya saya menekuni budidaya ikan menggunakan kerambah jaring apung di perairan Danau Toba. Namun ditengah pemerintah melakukan pembatasan budidaya ikan menggunakan kerambah jaringan apung, membuat usaha budidaya ikan ini semakin merosot. Menurutnya, kebijakan ini perlu ditinjau kembali untuk memberikan ruang bagi masyarakat agar dapat berusaha budidaya ikan di Danau Toba dengan mengkaji lahan yang tidak berdekatan dengan objek wisata", ujarnya.
Ikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bahan pangan yang konsumennya sangat besar, sehingga perlu membuka ruang untuk menggalakkan kembali usaha ini, sebab selain memperoleh hasil panen ikan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, usaha budidaya ikan tentunya juga akan menyerap tenaga kerja. (JT)