MenaraToday.Com - Indramayu :
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan kegiatan rutin yang di gelar setiap tahun ajaran baru dalam menyambut kedatangan siswa baru di lingkungan sekolah, seperti yang dilakukan Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak (Kober dan TK) Cendekia Bumi Patra Kabupaten Indramayu.
Namun, ada hal unik dalam MPLS yang dilaksanakan Kober dan TK Cendekia Bumi Patra, yaitu dengan hadirnya kegiatan pengenalan kesenian tradisional Indramayu yakni Tari Topeng. Tampak antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut dan berlatih tari topeng bersama dengan Aerli, cucu dari maestro Tari Topeng Indramayu Mimi Rasinah yang sudah melanglang buana hingga ke luar negeri.
Dikatakan Kepala Sekolah Kober dan TK Cendekia Bumi Patra Kabupaten Indramayu, Sunjarwati, hal yang mendorong hadirnya kegiatan pengenalan kesenian tradisional kepada siswa baru merupakan upaya yang dilakukan pihak sekolah guna mengenalkan kesenian tradisional kepada siswa sejak dini terutama kebudayaan yang ada di Indramayu.
Lebih lanjut, Sunjarwati menyampaikan, kebudayaan merupakan hal yang saling berkaitan dengan pendidikan. Melalui kebudayaan yang beragam, dapat diajarkan berbagai nilai salah satunya adalah sikap saling toleransi dan menghargai sehingga dengan hal tersebut diharapkan dapat terbentuk karakter siswa yang cinta terhadap kesenian tradisional khususnya tari topeng sebagai wujud dari rasa menghargai dan menjaga kesenian yang telah diwariskan secara turun temurun.
“Selain bisa mengikuti tari topeng itu, diharapkan anak dapat melestarikan budaya dari Indramayu sejak dini dan mudah-mudahan kedepannya semakin banyak pecinta tari topeng yang ada di Indonesia dan mudah-mudahan selain tari topeng pun bisa melestarikan budaya-budaya yang lain yang ada di Indramayu,” ungkapnya
Usai mengikuti kegiatan pengenalan kesenian tradisional tari topeng Indramayu di lapangan olahraga Kober dan TK Cendekia Bumi Patra, Kamis (27/7/2023).
Sementara itu, diungkapkan Aerli, dirinya sangat mengapresiasi upaya pihak sekolah dalam mengenalkan kesenian tradisional terutama Tari Topeng khas Indramayu kepada para siswa.
Menurut Aerli, hal tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa selain mendorong untuk lebih mengenal dan mencintai kesenian tradisional, kegiatan tersebut juga bermanfaat untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa sehingga siswa dapat berani tampil.
“Ini merupakan hal yang keren ya, karena mau mengenalkan kesenian tradisional kepada anak sejak dini, karena usia segini itu masih bersih, jadi sebisa mungkin kita harus kenalkan berbagai hal positif salah satunya adalah kesenian, sehingga ke depan anak-anak inilah salah satu penerus kesenian ini,” ungkapnya.
Dengan demikian, Aerli berharap, meningkatnya kecintaan generasi muda terhadap kesenian tradisional, merupakan sebuah langkah untuk turut menjaga eksistensi kesenian tradisional daerah sehingga dapat terus lestari dan tidak tergerus oleh arus modernisasi (Jono's)