Dibebani Biaya Sekolah, Wali Murid SMP Negeri 1 Rawajitu Selatan Mengeluh

MenaraToday.Com - Tulangbawang : 

Para wali murid  SMP  negeri 01  Rawajitu Selatan menjerit gegara di Bebani biaya,  pihak sekolah tersebut terindikasi berat  melakukan Pungli terhadap murid sekolah kelas 07 sampai 09 dengan harga vantastis ratusan juta rupiah  dikarnakan  global jumlah muridnya memang cukup banyak, Senin (14- 08) 2023  menurut keterangan beberapa murid terhadap portal  media ini  beberapa hari lalu

Mirisnya,  hari gini  ternyata masih saja ada oknum pihak sekolah yang berani mengangkangi serta melabrak  peraturan Pemerintah Pusat khususnya  di dunia Pendidikan dan Tampa peduli  dengan adanya peraturan Kemendikbud RI (republik Indonesia)  yang sudah di terapkan tentang perihal  yang  telah tersebar luas serta sudah di canangkan melalui alat komunikasi canggih  seperti  Sembilan (9) tahun wajib belajar dilarang keras untuk dilakukan  penarikan atau di pungut biaya baik oleh pihak sekolah maupun komite sekolah itu sendiri bahkan Kemendikbud (Kementrian pendidikan dan kebudayaan) pusat sampai mengharamkan  hal itu,   namun kisah tersebut terjadi nyata di sekolah SMP n1 Rawajitu selatan  Kabupaten Tulang bawang,  yang  kepala sekolahnya nama  Dwi murwanto,  dan adapun tekhnis oknum melakukan praktik pungutan liar (Pungli) adalah,  oknum pihak sekolah tersebut Tampa mengaitkan serta melibatkan komite, bahkan  tarikan tersebut langsung di lakukan oleh pihak sekolah atau oknum guru saja,  tampa komite sekolah, Selasa (08- 8) 2023 kemarin menurut keterangan beberapa murid selaku Nara sumber media

Dikomfirmasi beberapa murid  atau siswa kelas 02 (dua)  di lokasi sekolah saat jam istirahat, mereka menjelaskan terhadap menaratoday di lokasi sekolah

 nama  sekolah kami adalah   SMP negeri satu (1)  Rawajitu selatan,  Dwi murwanto nama  kepala sekolah nya om,  kepala sekolahnya tidak masuk hari ini,  ujar sumber

Terkait  hal yang sama saat kami di pintai bayaran, itu tahun lalu saat kami kelas satu om  tahun lalu  2022,  sudah  Pak Dwi kok kepala sekolahnya  waktu  itu, sambung mereka

Terkait nilai angkanya sekecilnya rp 50 ribu rupiah sampai Rp 150 ribu rupiah persiswa, bayar nya dengan wali kelas masing -masing, kalau kegunaannya di peruntukan buat bangun pagar sekolah,  dari wali kelas kemudian  di setorkan ke bu guru Desi listiana kalau tidak salah nama lengkapnya,  bahkan bagi  yang  kelas tujuh E Rois bayarnya Rp 200 ribu rupiah, imbuh beberapa sumber yang enggan di tulis namanya

Di tempat berbeda di konfirmasi  wartawan,  satpam sekolah tentang dimana keberadaan Kepsek saat itu

Hari ini kepala sekolahnya tidak berangkat,  besok pesanya  akan saya sampaikan pak, pungkas nya

Di hubungi  tim menara  berkali- kali via seluler untuk  sekedar konfirmasi terkait hal itu meskipun henponya aktip, namun sayangnya   oknum Kepsek Dwimurwanto  tidak bisa bersikap koveratip dan  mengabaikanya  saja, hingga berita ini di terbitkan.   (Hel) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama