MenaraToday.Com - Tulangbawang :
Kepala bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Sekabupaten Tulangbawang, Das'at yang sering di sapa Ahi, dalam waktu dekat akan memanggil dan mengevaluasi oknum Kepala Sekolah nakal yang terindikasi melakukan pungli terhadap siswa- siswi sekolah.
Hal ini diungkapkan Das'at ketika dikonfirmasi awak MenaraToday.Com di ruang kerjanya, Rabu (16/8/2023)
"Secepatnya akan saya panggil dan akan saya lakukan pengevaluasian oknum Kepala Sekolah yang telah viral di media MenaraToday di karenakan jika itu benar ia melakukan dufaan pungli berarti sama hal nya oknum Kepsek tersebut sudah mencoreng dan membuat malu nama baik Kemendikbud (Kementerian pendidikan dan kebudayaan) pusat dan Dinas Pendidikan Tulangbawang", tegas Das'at
Das'at menambahkan permasalahan tersebut telah di lakukanya dari tahun Ketahun bukan dalam tahun ini saja.
"Sementara sudah jelas- jelas sekolahan tersebut menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) lalu di pergunakan ke mana dana BOS tersebut, tambah Das"at
Berdasarkan hasil informasi akurat yang di dapati tim MenaraToday di lapangan terhadap para nara sumber wali murid dan beberapa siswa- siswi sekolah SD N1 Setia Tama, mereka menyatakan bahwa tarikan atau pungutan yang di lakukan oleh pihak komite yang bekerja sama dengan pihak guru sekolahan setempat, sudah berlangsung beberapa tahun.
"Bukan tahun ini saja, hanya saja dengan terbenturnya saat musim vandemi covid 19 kemarin terpaksa kegiatan itu di hentikan sejenak kemudian di lanjutkan lagi di tahun ini 2023", jelas beberapa Nara sumber media,
Hal yang sama tekhnis praktik pungli tersebut dilakukan seperti, dari para murid atau siswa- siswi sekolahan di setor kan ke ketua kelas atau bendahara kelas masing- masing, lalu dari bendahara atau ketua kelas di setorkan ke salah satu oknum guru sekolah, dari guru sekolah SD Negeri tersebut baru di setorkan ke bendahara komite sekolah atas nama Rohimah dan ia pun sebagai guru taman kanak- kanak (TK) desa setempat.
"Ya mau gimana lagi, anak kita sekolah disitu, jadi mau tidak mau kita ya harus membayar uang tersebut, kalau ditanya jelas kami orang tua dan wali murid merasa keberatan, sebab tidak jelas ke peruntukan dana tersebut. Karena alasan yang diberikan rasanya tidak tepat, jadi apa guna dana BOS jika kami sellaku orang tua dan wali murid harus dibebani biaya yang menurut kami tidak jelas" Ujar salah seorang wali murid yang minta agar namanya tidak dipublikasilan
Terpisah, Ketua Komite Sekolah SDN 1 Setia Tama, Selamet Riadi saat ditemui di ruangannya mengakui adanya penarikan dana tersebut.
"Benar dan saya sudah mendapatkan izin dari Kepala Sekolah dan para guru dimana sebelumnya kami melakuksn rapat dinsekolah. Uang tersebut kegunaannya untuk keperluan sekolah juga. Dan kita ada berita acaranya yang dipegang oleh Bendahara, lain waktu kami bisa menunjukkan berita acaranya koq" Ujarnya merasa tidak bersalah. (hel)