MenaraToday.Com - Asahan :
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pemuda Mahasiswa Asahan Tanjungbalai Batubara (DPP IPM ASTARA) Menggelar aksi unjuk rasa dihalaman kantor Satpol PP dan Dinas Kominfo Asahan meminta kepada Bupati Asahan agar mecopot Kesat Pol PP dan Kadis Kominfo Asahan, Senin (16/10/2023).
Koordinator Aksi, Nawawi Tandjung dalam orasinta menyebutkan bahwa pihaknya menemukan adanya anggaran yang digelembungkan oleh Kasatpol PP dan Kadis Kominfo Asahan dalam APBD tahun 2023.
"Kita menemukan adanya belanja jasa iklan/reklame, film dan pemotretan untuk Sub Kegiatan Layanan Hubungan Media dengan pagu anggaran sebesar Rp. 3.801.000.000, Belanja Kawat/Faksimili Internet/TV Berlangganan Sistem Jaringan Intra sebesar Rp. 3.545.400.000, dan Belanja kawat/Faksmili/Internet/TV Berlangganan untuk Sub Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Ekosistem Kota Cerdas dengan Pagu sebesar Rp. 320.000.000. Pada dinas Kominfo Asahan. Selain itu kita juga menemukan Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) dengan Pagu sebesar Rp.135.000.000, Belanja Jasa Tenaga Keamanan sebesar Rp. 117.300.000, dan Belanja Pakaian Dinas Lapangan (PDL) sebesar Rp. 187.500.000 di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Asahan" Paparnya.
Pantauan awak media dilapangan, saat menggelar orasi di Dinas Kominfo Asahan, mahasiswa di temui Sekretaris Dinas Kominfo Arbin Aradi Tanjung, disini Arbin berusaha untuk menangapi para pendemo, namun mahasiswa meminta agar yang memberi penjelasan adalah Kepala Dinasnya. Namun Kepala Dinas Kominfo Samsuddin terkesan bersembunyi dan tidak mau menemui mahasiswa.
Merasa kecewa dan tidak puas karena tidak mendapat jawaban dari Kadis Kominfo, mahasiswa pun bergerak ke kantor Satpol PP Asahan untuk meminta penjelasan Kasatpol PP l, M. Azmi terkait temuan mahasiswa.
Namun lagi-lagi mahasiwa tidak berhasil menemukan Kasatpol PP, karena mahasiswa hanya ditemui Sekretaris Satpol PP, Budi Limbong..
Sempat terjadi aksi perang mulut antara mahasiswa dan Budi Limbong sebab Sekretaris Satpol PP ini sempat mengeluarkan kata-kata yang memancing emosi mahasiswa sehingga aksi dorong-dorongan antara mahasiwa dan personel Satpol PP tidak terelakkan
"Anda mau cari klarifikasi atau mau cari ribut" kata Budi Limbong kepada pendemo.
Sontak pernyataan sekretariat tersebut membuat situasi memanas hingga terjadi dorong dorongan
"Kami kecewa dengan kinerja Satpol PP Asahan, masak sekretaris menyambut kami dengan bahasa yang tidak mencerminkan kaum yang intelektual kata kata itu tak pantas kalian sampaikan."Teriak Nawawi Tandjung dalam aksi tersebut.
Nawawi juga menyebutkan akan datang lagi dan menuntut agar Bupati Asahan, Surya Bsc mengambil tindakan tegas dengan mencopot jabatan Kasat Pol PP dan Kadis Kominfo Asahan karena dianggap tidak becus mengatur anggotanya dan terkesan pengecut karena tidak berani menyahuti aspirasi mahasiswa.
"Minggu depan kami akan datang lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi, kami juga akan melaporkan anggaran tersebut ke pihak Kejaksaan Negeri Asahan" Ucapnya.
Terpisah, Ketua Umum IPM ASTARA, Muhammad Syafii menjelaskan pihaknya memberikan apresiasi kepada pihak Polres Asahan khususnya Kasat Intelkam yang telah melakukan pengawalan dalam aksi tersebut.
"Kami memberikan apresiasi kepada Polres Asahan khususnya Kasat Intelkam yang rela hujan-hujanan untuk mengawal aksi kami dan aksi ini belum berakhir sampai Kadis Kominfo dan Kasatpol PP Asahan memberikan penjelasan. Kami pastikan bahwa kami akan membuat laporan resmi ke Kejaksaan Negeri Asahan terkait dugaan pengelembungan anggaran ini" Ujarnya. (Nn)