MenaraToday.Com - Batu Bara
Kelompok Rukun Nelayan Dahari Selebar Kabupaten Batu Bara Butuh Solusi dari Pemerintah Pusat tentang Tidak adanya sosialisasi dari pemerintah terkait peraturan tangkap ikan yang baru (zona tangkap) yang berdampak ke Nelayan tradisional.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Kelompok Rukun Nelayan Dahari Selebar Kabupaten Batubara Rusli Efendi saat disambangi oleh Hasbil Mustaqim Lubis Sekretaris Departemen DPP Partai Demokrat.
Dikatakan Hasbil tepatnya pada 9 September bulan lalu dirinya melakukan kunjungan ke Nelayan Batubara disana ia mendengar keluh kesah kelompok nelayan terutama dalam susahnya bahan bakar solar yang hari ini dibatasi untuk pembelian dan juga Kehadiran tank penangkap kerang/pukat harimau mengakibatkan matinya terumbu karang dan menghancurkan jaring tradisional nelayan setempat.
"Mereka (nelayan) mengatakan Ada nya pukat gondrong menghabiskan anak-anak ikan di zona tangkap nelayan tradisional," Ungkap Hasbil saat melakukan konfrensi pers,Kamis (4/10/2023).
Ia mengatakan bahwa persoalan kelompok nelayan di Kabupaten Batu Bara ini sangatlah butuh perhatian Pemerintah Pusat seperti permasalahan yang mereka rasakan sangat berdampak ke penghasilan Nelayan saat ini, dimana, nelayan per sampan hari hanya mendapatkan penghasilan Rp 50000 sampai Rp 100000 sedangkan pengeluaran untuk beli solar saja per hari sudah Rp 40000. Sangat memprihatinkan.
"Oleh karena itu, kelompok Rukun Nelayan Dahari Selebar Kabupaten Batu Bara Butuh Solusi secepatnya dari Pemerintah Pusat agar para Nelayan mampu bertahan hidup,"beber Hasbil Mustaqim Lubis sambari mengatakan Kedepannya karena kondisi Nelayan saat ini sangat membutuhkan solusi konkret dari Pemerintah Pusat. (Rls)