SMP Bina Bakti Banjar Margo Diduga Mark Up Hitungan Jumlah Siswa Penerima Anggaran Dana BOS

MenaraToday.Com - Tulangbawang

Pihak SMP Bina Bakti Banjar Margo Kabupaten Tulangbawang Provinsi Lampung di duga melakukan Mark Up jumlah murid yang menerima bantuan  anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 

Pasalnya saat tim melakukan investigasi ke SMP Bina Bakti Banjar Margo tepatnya didepan jalan Lintas Timur Kampung Agung Jaya tim  sangat berterima kasih terhadap kepedulian pemerintah yang telah banyak peduli untuk menggelontorkan  banyaknya jenis bangunan fisik  sekolah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap sekolah yang diperbantukan oleh Pemerintah di sekolah  Bina Bakti yang dipimpin Hi Maskur Mahyudin Alfarug. 

"Insya Allah kedepannya sekolahan ini  akan lebih maju berkembang serta akan semakin bertambah siswanya". Ujarnya. 

Saat di konfirmasi beberapa siswa yang enggan menyebutkan identitasnya menceritakan tentang keberadaan sekolah dan jumlah siswa 

" Untuk jumlah siswa keseluruhan di SMP mulai dari kelas VII, VIII dan IX terdiri dari empat rombel/kelas, masing-masing kelas bervariasi jumlahnya yang berkisar sekitar 25 hingga 30 siswa per kelas. Tinggal bapak hitung aja berapa jumlahnya". Ujarnya. 

Terpisah, Miftahudin, salah seorang guru di SMP Bina Bakti Banjar Margo saat di konfirmasi menyatakan bahwa Kepala sekolah nya sedang ada kegiatan di luar kota yakni ke Jambi dan sekitar seminggu. 

"Kepsek lagi ada acara di Jambi, mungkin selama seminggu pak dan untuk konfirmasi langsung aja kepada pak Kepsek ya pak, jadi bapak sabar ya menunggu Kepsek pulang dari Jambi" Ujar Miftahudin. 

Seminggu kemudian saat kembali disambangi wartawan di depan Kantor Sekretariat sekolah sampai ngopi santai, Kepala Sekolah H. Maskur Mahyudin menyatakan bahwa dirinya belum bisa menjawab pertanyaan tom media tentang berapa jumlah siswa di sekolah dan berapa jumlah siswa penerima Dana BOS dan sejak tahun berapa sekolah tersebut pindah tangan dari pemilik yayasan lama ke yayasan baru dan telah berjalan berapa tahun sekolah tersebut dimilikinya serta berapa tahun dirinya menjadi Kepala Sekolah. 

Dicerca pertanyaan tersebut, H. Maskur Mahyudin meyebutkan akan menjawab seluruh pertanyaan wartawan. 

"Seluruh pertanyaan akan saya jawab, jangan khawatir, ngopi dulu kita baru mantap. Kita ini kan semua bersaudara, lagian saya lagi capek, isteri saya juga lagi sakit. Agak pusing saya hari ini, dikarenakan data realnya lagi mau saya persiapkan, Oke bang" Ujarnya meyakini wartawan. 

Pasca pernyataan tersebut, Maskur seakan ingkar janji dan saat di hubungi ke nomor HP nya, nomornya dalam keadaan tidak aktif 

Jika mengacu dari hasil investigasi dan pengakuan beberapa siswa, sekolah tersebut terdiri dari 4 ruangan untuk jumlah siswa per kelas rata-rata 25 hingga 30 orang dan jika dihitung global jumlahnya hanya 120 siswa di tahun 2023, berdasarkan data yang dimiliki wartawan jumlah siswa penerima dana BOS di SMP Bina Bakti Banjar Margo tahun ini 2023 ber jumlah 488 siswa  dan jumlah uang yang di terima sekolah adalah Rp 283.040.000 status sedang di salurkan

Kemudian di tahun  2022 jumlah siswa di sekolahan ini yang menerima dana BOS adalah 405 dengan global jumlah uang RP 140.940.000. Di tahun 2021 jumlah siswa penerima dana BOS nya 298 siswa, uang yang diterima Rp 103.044.000  

Terpisah, mantan Kepala Sekolah yang juga dulunya pemilik yayasan, Rozi menjelaskan dengan wartawan jalan ceritanya. 

"Bekas Yayasan saya itu, SMP Bina Bakti Banjar Margo, saya dulu Kepala sekolahnya, dinda kan sudah jadi wartawan dulu, kanda mu masih ingat kamu kan pernah dulu kunjungi sekolah itu"  Ujar Rozi

Rozi menambahkak dirinya megoper alihkan yayasan di tahun 2017  kepada Maskur Alparug pasnya tanggal 25  bulan 07 tahun 2017  saat serah  terima muridnya berjumlah hanya  68 siswa. tambah . 

Dirinya juga menegaskan, bahwa saat yayasan sekolahan tersebut di jualnya Terhadap Maskur pemilik Yayasan Sekolah sekarang dan dikarenakan  setelah selesai Ujian tahun itu 2017 pas pertengahan bulan 6 tahun itu.  iapun mengatakan bahwa Maskur diduga sudah memalsukan tanda tangannya dan telah memalsukan dokumen Negara seharusnya dirinyalah yang menandatangani para Ijazah siswa  bukan Maskur (Hel) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama