Chattingan via WhatsApp antara Kepala UPTD SMP Negeri 2 Simpang Empat berinisial AHG dengan Kepala UPTD SD Negeri 105926 berinisial SRK (yabg sebelumnya dibuat SR) memperkuat dugaan perselingkuhan antara kedua ASN yang masing-masing menjabat sebagai Kepala Sekolah di satuan Dinas Pendidikan Asahan.
Dalam chattingan yang diperoleh MenaraToday.Com, antara AHG dengan SRK diduga sudah sering berjumpa di rumah salah seorang teman SRK yang disebut Mak Yani. Selain itu dalam chattingan tersebut keduanya diduga sudah sering Video Call dan AHG tidak sungkan-sungkan lagi mengirimkan foto tanpa baju kepada SK dan lebih parahnya ada kalimat menjurus ke arah mesum dimana di bawah foto SRK yang dinilai kurang pantas ada kalimat "Astaga Sayang, Bikin Ngiler Aja Adik Sayang Ini Akh dan dibalas SRK dengan kata "Pengen" dan di jawab AHG "Ia Sayang, Abang Pun Pengen", kemudian dalam Chat berikutnya AHG menuliskan "Ia sayang, pengen kali abang, kalau di kasih mau adek sayang" dan di jawab SRK "Sabar ya bang, udah Live adek lagi Holong Situtu" dan di jawab AHG "Makasih Sayang"dan di jawab SRK " Enak Nggak bang" tulis SRK dalam rangkaian Screen Shots Chattingan antara kedua insan yang masih sama-sama memiliki pasangan resmi ini.
Menyikapi chattingan ini, Ketua Umum Pusat Study Pembangunan Republik Indonesia (PUSPA RI), Ibnu Hajar Piliang, S. Kom dengan tegas meminta agar pihak Inspektorat Kabupaten Asahan mengambil tindakan tegas kepada kedua Kepala Sekolah ini, selain itu Ibnu meminta agar Kadis Pendidikan Asahan mencopot jabatan keduanya dan memberikan sanksi tegas kepada keduanya.
"Dalam hal ini saya juga meminta Bupati Asahan agar turun tangan mengambil sikap dengan kasus ini, karena dengan ulah AHG dan SRK dapat merusak citra Pendidikan di Kabupaten Asahan. Tindakan tegas memang harus dilakukan agar kasus seperti ini tidak terulang lagi di lain hari" Jelasnya.
Sementara itu menurut informasi yang diterima MenaraToday.Com, pasca terkuaknya kasus perselingkuhan tersebut, Kepsek UPTD SD Negeri 105926, SRK jarang masuk kantor dan dikabarkan tidak pernah pulang kerumahnya. (Nn)