MenaraToday.Com - Mesuji :
Ketua Gapoktan Puji Makmur, Dress Way Puji Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji, Lampung diduga telah menggelapkan bantuan pemerintah berupa satu unit Combeet yang hingga saat ini, Jumat (22/12/2023) tidak jelas keberadaannya.
Saat wartawan mengunjungi desa setempat guna mencari informasi kebenaran dari salah satu ketua Kelompok Tani (Poktan) yang enggan di sebut namanya, membeberkan bahwa keberadaan kombet tersebut di rumah Bendahara Kelompok Tani, Selamat.
"Setahu saya combet tersebut di rumah selamat selaku bendahara kelompok tani" Ujar sumber tersebut.
Menyiasati masalah tersebut tim wartawan pun bergegas untuk melengkapi bahan pembuktian berita, Tim mediapun gerak cepat langsung mendatangi rumah Selamat, guna memastikan keberadaan dimana combet tersebut,
"Abang- abang kalau mau tanya tentang kejelasan unit combet tersebut tanyakan saja kepada ketua Gapoktan Ngatimin," Jelasnya
Di hari berikutnya, Kamis (21/12/2023 Tim menyambangi rumah Ngatimin Selaku Ketua Gapoktan guna untuk mempertanyakan tentang penelusuran keberadaan combeet yang bersumber dari dana bantuan pemerintah tersebut,
"Combet itu ada bang, pokoknya jangan khawatir, kalau abang-abang mau melihatnya, nanti saya hubungi dulu Bendahara dan sekretaris saya " Ujar Ngatimin
Tapi kenyataan apa yang terjadi, mirisnya ketua Gapoktan terkesan melecehkan wartawan dengan dalih akan memanggil dan menghadirikan sekretaris dan bendahara Gapoktan, namun di ending ceritanya ternyata setelah dua jam lebih kurang tim menunggu, kedua rekannya tak kunjung hadir. Tim yang merasa dipermainkan pun langsung bergegas menuju bangunan tempat menyimpan mesin open sumber bantuan pemerintah namun tidak ditemukan plank kegiatan. Padahal saat dikonfirmasi Ngatimin menyebutkan bahwa bangunan tersebut bersumber dari anggaran negara. Jika mengacu dari aturan UU KIP No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, kegiatan tersebut harus pakai papan nama bahkan saat itu juga Ngatimin berani mencatut nama pihak pemberi bantuan yakni pemerintah pusat di
"Bantuan tersebut dari pusat kementrian melalui dinas Ketahanan pangan, untuk pencairan dana pecairanya dua tarmin, terkait tidak terpasang nya papan informasi itu dari ketahanan pangan dan dari pusat saat mereka survey lokasi kegiatan, mereka tidak ada perintah Harus pakai papan plang kegiatan".Paparnya
Lebih parah lagi, saat di tanya tim mengenai KWH listrik PLN di rumah miliknya yang jelas- jelas terindikasi telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan siasat busuk secara sengaja mencuri stroom dengan dalih operandi mengotak atik KWH listrik miliknya, demi membayar lebih murah
Alang kepalang tak tanggung - tanggung selain ketiga item indikasi permasalahan yang di trabas ngatimin pun rupanya menjabat sebagai Ketua KPPS di desa setempat, sangat luar biasa seorang Ngatimin yang memiliki kobaran semangat 45, demi cepat meraih kesuksesan kedepanya, Ngatimin pun di duga berani menghalalkan segala cara, tampa menghiraukan dan perduli akan hukum demi menurut dirinya bisa lebih pesat meraih kesuksesan. Dengan adanya komfirmasi dari tim media oknum ngatim terkesan tak gentar dan terkesan kebal hukum, hingga berita ini di terbitkan. (Hel)