MenaraToday.Com - Batubara :
Suara rekaman kian beredar, membuat publik dan media sosial gempar. Suara dibalik rekaman itu diduga dapat menganggu stabilitas politik dimasa pemilu 2024.
Rekaman yang memajang foto Forkopimda (Kapolres, Kejari, Dandim, Dan PJ Bupati Batubara) itu telah viral di media sosial, yang berisikan suara salah seorang berbicara arah dukungan ke paslon tertentu.
Namun rekaman yang diisukan viral itu telah dicek kebenarannya, dan telah di bantah oleh Kapolres, Dandim, Kejari, bahkan PJ Bupati Batubara dihadapan Bawaslu Batubara.
Sikap Forkopimda ini diapresiasi oleh pemerhati kebijakan publik asal kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.
Pemuda pendiri Komunitas Peduli (Kompi) Batubara itu mengatakan sikap Forkopimda Batubara yang membantah isu liar itu adalah langkah yang tepat.
"Kami apresiasi sikap tegas Forkopimda Batubara, dari Pak Kajari, Kapolres, Dandim, dan PJ Bupati. Karena netralitas mereka sudah jelas dan telah dituntut oleh undang-undang bersikap demikian, mereka adalah abdi negara pasti komit menjaga netralitas TNI-Polri dan para ASN Batubara di situasi politik 2024 ini,"ucap Arwan Syahputra, Kompi Batubara, Selasa (16/01/2024)
Namun kata Arwan, karena suara rekaman itu mencatut nama beberapa Forkopimda, dan mengaitkan dana desa, dan itu sangat menyesatkan publik.
Maka kata Arwan, pihaknya sangat mendukung tim cyber Mabes Polri mendalami dalang dibalik suara rekaman tersebut, apalagi telah menjadi atensi nasional, bahkan kepala staf Kepresidenan sudah angkat bicara soal itu.
"Sumber suara itu harus didalami, dimana, dan sedang acara apa, mengapa ada menyebut PJ, Kapolres, dandim, Kejari, disitu?, dan menyebut dana desa? Dan itu suara robot atau buatan? Atau memang suara manusia asli? jika suara robot, apa pula motif dibalik itu?dan jika suara manusia? Nah itu manusianya siapa? ini harus diungkap, agar publik tak kebingungan," ujarnya.
Kompi Batubara juga mendukung Kapolri agar memerintahkan kabareskrim dan dirtipidter Mabes Polri untuk mengungkap sumber suara itu.
"Isu ini jangan sampai berlarut, jangan sampai membuat kepanikan publik. Apalagi sumber suara begitu berani menyebut dan mengaitkan pimpinan institusi. Nah ini berbahaya jika dibiarkan, makanya kami mendukung tim cyber Mabes Polri, Poldasu mengungkap fakta dibalik peristiwa ini," pungkasnya.
Aktivis yang berlatar belakang Himpunan Mahasiswa Islam ini juga menuturkan masyarakat tidak boleh dibiarkan panik karena isu tidak jelas.
"Maka bersyukurlah kita, ada tindakan langsung dari forkopimda untuk membantah. Tapi dibalik itu dalang suara itu harus diungkap guna membersihkan nama institusi yang tercatut didalam suara, dan menjaga wibawa daerah Batubara. Karena kami yakin Batubara kondusif pada pemilu 2024 ini, jadi oknum dibalik sumber suara itu harus ditindak tegas," ujar Arwan Syahputra. (Tim)