MenaraToday.Com - Labura :
Memasuki awal tahun 2024, Jembatan Titi payung yang berada di Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan tepatnya di Dusun Pardomuan Nauli makin lama makin memperhatinkan, dimana seharusnya jembatan ini sudah diperbaiki pada bulan Agustus 2023 namun hingga saat ini belum juga diperbaiki.
Beginilah kondisi Jembatan Titi Payung yang menyambungkan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Kualuh Hilir dan Leidong yang sangat memperhatikan.
Jembatan ini adalah urat nadi perekonomian masyarakat empat kecamatan sehingga pemerintah memberikan bantuan untuk perbaikan jembatan tersebut, ngerinya jembatan tersebut seolah menunggu korban, pasalnya mobil yang melintas di atas jembatan dengan beban tonase nya melebihi kapasitas.
Salah seorang pekerja berinisial I kepada awak media mengatakan bahwasanya pembaikan jembatan itu bersumber dari dana APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara T,A,2023 dengan nilai proyek sebesar Rp. 39,886,106,018,00, dikerjakan oleh PT, Alfa, Rizki Bersaudara yang terpampang di pinggiran jalan yang dibangun.sehingga pagu anggaran untuk papan proyek pembuatan jembatan tersebut tidak dipasang
Saat awak media mencoba membuka situs resmi LPSE Kabupaten Labuhanbatu Utara, ternyata disitu dituliskan bahwa pagu anggaran jembatan tersebut harus di buat, disamping itu jembatan darurat yang dibuat oleh kontraktor dengan batang pohon pinang kini sudah mulai lapuk dan ditumbuhi oleh jamur dan entah kapan pihak kontraktor akan memulai pekerjaan jembatan tersebut. Diduga kalau jembatan tersebut masih berfungsi untuk menyelamatkan pengecilan harga transportasi. Yang mana jika jembatan tersebut diputus dan diperbaiki maka material yang masuk akan semakin jauh dan menambah ongkos bagi transport, yang mana transportasi tersebut harus memutar melalui Desa Suka Rame menuju Dusun Pulo Gambut dan kemungkinan harus menggunakan mobil dam truck Cold Disel yang menambah waktu kerja semakin lama.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pihak kepercayaan dari pembangunan jembatan tersebut akan melakukan perbaikan dalam kurun waktu dua minggu, berhubung paku bumi tidak ada di Labura harus dipesan dari Medan. Namun sangat disayangkan dua minggu berlalu bahkan telah berganti tahun sedikitpun tidak ada tanda jembatan tersebut akan diperbaiki.
Memasuki akhir tahun dibulan Desember mobil truk roda enam hampir saja terjun ke sungai akibat penyempitan jembatan dan tidak adanya dinding batas jembatan. Jika dilihat dari material jembatan tersebut sudah berkarat dan ditumbuhi oleh rerumputan seperti proyek tidak bertuan ( Ngatimin)