MenaraToday.Com - Tebo :
Merasa ada kejanggalan atas kematian Airul Harahap, santri Pondok Pesantren Raudlatul Mujawwidin Unit 6 Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang kabupaten Tebo Provinsi Jambi, ayah dan ibu korban, Salim Harahap dan Siti Marliah bertolak ke Jakarta menemui pengacara kondang Hotman Paris, Rabu (14/3/2024) sekira pukul 15.00 Wih kemarin.
"Tujuan kami menemui Hotman Paris adalah untuk meminta bantuan mengungkap kematian anak saya yang kami anggap tidak wajar. Jujur saja sebagai orang tua kami merasa tidak puas dan tidak senang dengan penjelasan dari pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Mujahidin apalagi saat penerimaan jenazah, kondisi anak kami sudah dikafani, karena tidak puas kami membuka kain kafan anak kami, kami kaget karena terdapat luka-luka dan bibir pecah serta terdapat luka di tangan anak kami, sehingga kami menyimpulkan kematian anak kami karena disiksa bukan kesetrum listrik seperti penjelasan pihak Pesantren dan pihak dokter yang mengeluarkan surat keterangan bahwa anak kami meninggal dunia akibat tersengat arus listrik" Jelas Salim Harahap dengan didampingi ibu korban.
Salim Harahap juga menyebutkan bahwa dirinya telah meminta bantuan pihak Kepolisian Tebo untuk melakukan autopsi dan hasil autopsi pihak kepolisian menyebutkan bahwa kematian anak kami akibat terkenal benda tumpul namun sayangnya sampai saat ini pihak Polres Tebo belum dapat mengungkap kasus kematian ini.
"Kami nekat menemui Hotman Paris untuk meminta bantuan agar kasus kematian anak kami dapat diungkap dan dapat diketahui penyebab kematian anak saya. Kami berharap Pak Hotman Paris dapat memberikan bantuan hukum agar keadilan di Kabupaten Tebo dapat ditegakkan dengan benar, sebab pihak Polres Tebo sampai saat ini tidak bisa menjelaskan pada kami apa penyebab kematian anak kami. Dan besar harapan kami kepada Bapak Hotman Paris agar dapat membantu kami dalam mencari keadilan" Ujarnya. (Muchsin)