MenaraToday.Com - Asahan :
Seorang siswa SMP berinisial AA (13) warga Jalan Durian Kelurahan Kisaran Naga, Asahan menjadi korban penyiksaan dan penyekapan di kamar kos hingga berlumuran darah, Kamis (7/3/2024) kemarin.
Informasi yang berhasil dihimpun terduga pelaku penganiayaan tersebut adalah temannya yang bersekolah di salah satu yayasan di kota Kisaran
Berdasarkan keterangan orang tua korban yang mengaku telah membuat Laporan Polisi atas kejadian yang menimpa anaknya menyebutkan anaknya dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak dilakukan olehnya bahkan setelah anaknya dianiaya, orang tua pelaku mendatangi rumahnya dan membawa masa segera mengintimidasinya.
"Atas kejadian tersebut, kita mendatangi Mapolres Asahan dan membuat Laporan Polisi dengan Nomor LP/B/176/III/2024/Polres Asahan/Polda Sumut tertanggal 8 Maret 2024 pukul 00.44 Wib dan Nomor STTLP/176/III/2024/SPKT/Polres Asahan/Polda Sumatera Utara tertanggal 8 Maret 2024" Ujar orang tua korban kepada awak medial, Senin (11/3/2024)
Orang tua korban juga menjelaskan peristiwa penganiayaan yang dialami anaknya berawal saat pelaku menyuruh anak saya untuk datang ke Kost Kiana, disana anak saya dipaksa mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.
"Anak saya dituduh mencuri uang dan sepatu di Kiana Kost, kemudian pelaku langsung memukul anak saya kebagian wajah dan membuat bibir anak saya pecah dan mengeluarkan darah, pelaku juga memukul perut dan juga menunjang pinggul korban" Papar orang tua korban.
Sementara itu Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi melalui Kasat Reskrim, AKP Rianto saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp membenarkan laporan tersebut dan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Benar, kira masih lidik" Jawab Rianto singkat.
Terpisah Ketua LPPAI, Suyono atau yang akrab Mas Yon Ardin, ketika di konfirmasi menyebutkan bahwa pihaknya meminta dengan tegas kepada pihak Polres Asahan untuk melakukan tindakan yang tepat dalam penanganan kasus ini.
"Kami berharap kiranya jika terjadi kasus kasus anak, maunya orang tua bisa menjadi penyeimbang dan pengayom, bukan sebaliknya ikut dalam penyulut masalah anak anak menjadi semangkin sulit, apalagi hingga harus berhadapan dengan hukum. Selain itu kami meminta Kapolres Asahan untuk melakukan tindakan yang tepat sehingga kasus-kasus yang melibatkan anak baik sebagai korban maupun pelaku tidak terjadi di Asahan" Ujarnya. (NN)