 |
| Keterangan Gambar : Pelaku AAM dan barang bukti saat diamankan di Polsek Tanah Jawa.(Foto/Tim) |
Menaratoday.com - Simalungun :
Personil Unit Reskrim Polsekta Tanah Jawa yang dipimpin Kapolsek Tanah Jawa, Kompol M. Nainggolan,SH,M.Si, melakukan penangkapan terhadap seorang penulis (jurtul) judi tebak angka sidney, judi tebak angka toto gelap (togel) dan judi jenis KIM berinisial AAM, Jumat (15/03/2024) sekitar pukul 12.05 WIB.
Penangkapan AAM dilakukan, atas adanya pengaduan dari masyarakat tentang adanya permainan judi tebak angka berhadiah yang diduga dilakukan seseorang di Simpang Tangga Batu Nagori Saribu Asih Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun yang membuat resah masyarakat.
 |
| Pelaku AAM saat dimintai keterangan di Mapolsek Tanah Jawa.(Foto/Tim). |
Menindaklanjuti informasi dari masyarakat tersebut, Kompol M.Nainggolan bersama personil Aiptu B. Hutasoit dan Bripka Roy Siregar melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku.
Saat tiba di lokasi, sekira pukul 11.30 WIB Kapolsek Tanah Jawa Kompol Manson Nainggolan beserta anggota Reskrim Polsek Tanah Jawa melakukan penyelidikan di lokasi tempat kejadian dan mencurigai seseorang sedang sibuk menggunakan Handphone (HP) miliknya diteras depan rumah Herman Siahaan.
Sekira pukul 12.05 WIB personil melakukan penangkapan terhadap AAM, dan setelah diperiksa didapati 1 unit HP merek VIVO kesing hitam milik pelaku.
Ditemukan angka tebakan berhadiah yang dikirim pembeli, dan saat ditanyakan dimana uang hasil pembelian, kemudian pelaku AAM menyerahkan uang sebesar Rp. 614.000,- (enam ratus empat belas ribu rupiah).
Berdasarkan keterangan pelaku AAM, permainan judi tebak angka berhadiah yang dikirim pembeli sebagian sudah dikirimkan kepada seorang pria berinisial AS (45) yang beralamat di Marjayasih.
Dari permainan judi angka tebakan berhadiah yang dilakukan pelaku AAM, dirinya mengaku mendapatkan keuntungan 20% yang diberikan AS, dan selanjutnya AS mengirimkan nomor angka tebakan berhadiah.
Petugas pun membawa pelaku dan barang bukti ke Polsek Tanah Jawa guna dimintai keterangan lebih lanjut dan diproses sesuai hukum yang berlaku.(Tim)