MenaraToday.Com - Tebo :
Penyataan kuasa hukum Pondok Pesantren Raudlatul Mujawwidin Unit 6 Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang, Pauzan SH. MH yang menyebutkan bahwa "Sampai Kiamat Tidak Akan Ada Yang Bisa Mengungkap Kematian Airul Harahap dinilai terlalu angkuh dan membuat gerah.
Pernyataan Fauzan ini diungkapkannya melalui pesan WhatsApp yang diterima salah seorang awak media yang seolah-olah diintimidasi oleh sang kuasa hukum.
Awalnya salah seorang awa media melihat status di akun tiktok terkait kasus kematian seorang santri atas nama Bintang di Cirebon yang terungkap oleh pengacara Bintang melalui pihak Kepolisian Cirebon dimana Bintang dikabarkan oleh pihak Pondok Pesantren terpeleset dikamar mandi, ternyata pihak keluarga merasa tidak puas dan tidak senang curiga kematian Bintang tidak wajar.
Merasa kejadian di Cirebon hampir sama dengan kejadian di Tebo, oknum wartawan tersebut pun meneruskan postingan di tiktok dengan menuliskan agar pihak Kepolisian Tebo dapat mengungkap kematian Airul Harahap di Pondok Pesantren Raudlatul Mujawwidin ke group WhatsApp Info Masyarakat Kabupaten Tebo dan Suara Hati Masyarakat Jambi dengan tulisan "Jika pengacara Pondok Pesantren Raudlatul Mujawwidin dibayar oleh pimpinan, maka saya doakan agar anak pengacara mendapatkan musibah seperti Airul Harahap biar dia merasakan pahit dan sedih yang dirasakan oleh bapak dan ibu korban". Setelah postingan tersebut, seorang tidak dikenal dengan nomor kontak tidak ada di memory Handphone menuliskan "maksudnya apa bro?", yang dibalas awak media "ini siapa?" Dan dibalas "Nggak kenal dengan saya" Setelah panjang lebar akhirnya nomor yang tidak dikenal tersebut menyatakan bahwa dirinya Kuasa Hukum Pondok Pesantren Raudlatul Mujawwidin. "saya kuasa hukum Pondok Pesantren Raudlatul Mujawwidin, Fauzan SH, MH" Yang disambut dengan pertanyaan "emang kenapa dan ada apa dengan ini" Kemudian Fauzan menyebutkan dia tidak senang dengan postingan oknum wartawan tersebut dan dijawab "maksud tidak puas dan tidak senangnya dimana" Dan dijawab oleh Fauzan "Coba pahami, saya sudah paham semua apa yang di posting' dan dibalas oleh awak media " Saya siap bertanggung jawab atas postingan saya" Ujar awak media yang membuat Fauzan emosi sembari dengan sombongnya menuliskan di pesan WhatsApp "Kiamat pun hari, tidak akan bisa terungkap kematian Airul Harahap, Kecuali Hotman Paris menjadi polisi, baru bisa ungkap kematian Airul Harahap.
Pernyataan Fauzan sang Pengacara Pondok Pesantren Raudlatul Mujawwidin mendapat sorotan negatif dari para awak media yang menganggap Fauzan terlalu sombong dan angkuh dengan pernyataannya.
"Kenapa ya ada pengacara seperti dia, sombong sekali, seakan yakin bahwa kasus ini tidak bisa terungkap, seolah pernyataannya melebihi Tuhan, yang jelas kami dari awak media akan terus mengawal kasus ini, agar kebenaran terkuak agar kesombongan Fauzan dapat dibuktikan dengan kebenaran" Ujar awak media di Tebo. (Tim)