Keterangan Gambar : Mapolsek Dolok Merawan. |
Menaratoday.com - Tebing Tinggi :
Polsek Dolok Merawan Polres Tebing Tinggi Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) dinilai lamban dalam mengungkap kasus curanmor.
Warga masyarakat yang menjadi korban pencurian merasa kecewa dengan kinerja Polsek Dolok Merawan yang terkesan belum menunjukkan kinerja yang maksimal kepada masyarakat
Hal itu diungkapkan Sarianto Damanik yang menjadi korban pencurian sepeda motor (curanmor) yang terjadi di kediaman Sarianto Damanik (korban) di Dusun 1, Desa Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, pada (10/02/2024) yang lalu.
Hingga saat ini, Sabtu (9/3/2024), Polsek Dolok Merawan, Polres Tebing Tinggi yang dipimpin oleh Iptu Herman Sentosa, dinilai Sarianto Damanik belum memberikan kinerja yang memuaskan kepada dirinya, sebagai masyarakat atau pelapor (korban).
Kinerja Polsek Dolok Merawan dinilai kurang maksimal, hal itu disampaikan Sarianto Damanik melihat kinerja mereka dalam menangani kasus curanmor tersebut.
Sarianto Damanik mengkritik kinerja Kapolsek Dolok Merawan, Iptu Herman Sentosa dan Ipda Richard Saragih sebagai Kanit Reskrim yang terkesan lamban untuk memerintahkan anggotanya agar dapat segera mengumpulkan bukti-bukti petunjuk dari rekaman CCTV yang dimiliki warga yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Karena besar kemungkinan, terduga pelaku saat kejadian (beraksi) mencuri sepeda motor saat itu, melintas di depan rumah warga yang memiliki CCTV.
Benar saja, saat Kanit Reskrim mendatangi warga sekitar bernama Isen, yang memiliki atau memasang CCTV di depan rumahnya setelah sekitar 9 hari dari waktu kejadian, ternyata rekaman CCTV milik warga tersebut sudah terhapus dari memori CCTV dengan sendirinya (secara otomatis).
Padahal, jika pihak Polsek Dolok Merawan bisa sedikit lebih cepat dalam mengambil tindakan untuk melihat CCTV milik warga tesebut, besar kemungkinan bukti-bukti petunjuk akan menjadi bertambah, sehingga Polsek Dolok Merawan dimungkinkan akan lebih mudah dan terbantu dalam mengungkap kasus curanmor yang sangat meresahkan masyarakat tersebut.
Kekecewaan atas kinerja Polsek Dolok Merawan yang dinilai kurang profesional itu diungkapkan oleh Sarianto Damanik selaku korban curanmor kepada menaratoday.com
"Seharusnya pihak Polsek Dolok Merawan cepat dan sigap dalam mengambil tindakan untuk mengungkap kasus ini," ungkapnya dengan rasa kesal dan kecewa.
Terkait hal itu, Kapolsek Dolok Merawan Iptu Herman Sentosa saat dikonfirmasi wartawan beberapa hari lalu mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan upaya penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan pak," katanya.
Begitu juga dengan Kanit Reskrim Polsek Dolok Merawan, Ipda Richard Saragih, saat dikonfirmasi dirinya menyampaikan bahwa kasus tersebut masih tetap ditindaklanjuti.
"Masih tetap kita tindaklanjuti pak," ucapnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, diduga pelaku curanmor dengan ciri-ciri berpostur tinggi terekam CCTV yang ada di Masjid besar Al Hidayah yang berdekatan dengan rumah korban, di Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, terlihat dalam rekaman CCTV terduga pelaku sedang mendorong sepeda motor menuju arah Dusun II Kampung Banten, Desa Dolok Merawan.(Tim)