MenaraToday.Com - Batanghari :
Jembatan penghubung antar Desa di Desa Pulau Betung Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi ambles pada Rabu (10/04/2024).
Diduga jembatan tersebut ambles karena tidak kuat menahan beban kendaraan yang sering melintas di atas jembatan tersebut yang bertonase melebihi kekuatan jembatan itu
Jembatan tersebut amblas dengan kedalaman lebih kurang 80 cm Jembatan retak dan ambles, karena tidak kuat menahan beban kendaraan.
Setiap hari jembatan tersebut dilalui oleh berbagai macam kendaraan seperti truk pasir, truk pengangkut sawit dengan volume kendaraan cukup sering dan kapasitasnya cukup besar.
Padahal kemampuan jembatan tidak untuk dilalui truk yang melebihi kapasitas yang dianjurkan
Kepala Desa Pulau Betung, Musalini mengatakan, jembatan tersebut dibangun sekitar 20 tahun yang lalu oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari,
"Kini jembatan tidak bisa lagi dilewati kendaraan roda 4 dan sejumlah kendaraan roda 4 lainnya harus dialihkan ke jalan lain, yang lebih jauh. Pemerintah Desa Pulau Betung telah berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk penanganan jembatan. Jika tidak segera direspon, maka secara otomatis jembatan tersebut pasti akan ambruk* ujar Musalini.
Menurut warga yang tidak ingin namanya di publikasikan mengatakan, jembatan tersebut ambruk dikarenakan aktivitas penambangan pasir yang diduga ilegal yang berada di desa Pulau Betung yang berjumlah lebih kurang 6 penambangan pasir yang diduga ilegal,
"Jembatan satunya sudah hancur juga ditambah jembatan ini mulai amblas lagi, hancur jalan desa Pulau Betung ini jika pemerintah Desa tidak bertindak tegas terhadap para penambang tersebut," ujarnya
Saat awak media mencoba menelusuri serta membuktikan ucapan warga, Sabtu (13/04/2024) memang memang benar terlihat jalan jalan berlobang bak kubangan kerbau dari mulai tugu AMD sampai arah menuju ke Desa Pulau Betung Luar,
Terlihat juga jembatan satunya mengalami kerusakan yang sangat parah dengan lobang yang menganga di kiri kanan jembatan serta di tengah tengah jembatan tersebut hanya menyisakan besi pengikat ( Arifin)