MenaraToday.Com - Malang :
Kondisi tumpukan sampah yang membludak di tempat penampungan sementara (TPS) tak jauh dari kediaman warga di Desa Kedungrejo Pakis Kabupaten Malang sangat memprihatinkan.
Kondisi itu diperparah oleh curah hujan yang tinggi dan sampah yang selalu datang silih berganti tak kunjung di tangani, membuat aroma busuk penuh bakteri menyeruak kemana-mana.
Pemandangan yang tak elok dan aroma busuk akibat tumpukan sampah yang duluh pernah di bersihkan namun kembali menggunung, membuat warga yang berdomisili di sekitar mengalami ketidaknyamanan. "Kami sangat menyayangkan, duluh saya pernah mengadu ke Bupati dan sempat dilakukan pembersihan. Namun sekarang kembali menggunung," ujar salah satu warga kepada awak media, Rabu (24/4/2024).
Ironisnya, akibat tumpukan sampah itu membuat pepohonan yang sebelumnya tumbuh subur itu harus merenggut nyawa alias mati. Bahkan di sampingnya terdapat kebun sayuran yang dijual ke warga sehingga takutnya terafiliasi virus atau bakteri.
Ia menegaskan, salah satu hak dasar dari setiap orang adalah mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat. Mengingat Kabupaten Malang merupakan kota penuh wisata dan memiliki maskot Apel Manalagi ditetapkan sebagai maskot flora dan Burung Cucok Ijo sebagai maskot fauna.
Yang mana penetapan maskot flora dan fauna tersebut sebagai upaya pengenalan sekaligus pelestarian satwa dan tumbuhan tertentu yang terdapat di Kabupaten Malang. Selain itu, penetapan maskot berperan sebagai sarana meningkatkan promosi kepariwisataan, penelitian dan pendidikan.
Menurutnya, keadaan tumpukan sampah yang membludak tersebut, memperlihatkan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang dan kebersihannya tidak serius dalam hal ini.
Ditambah lagi, dengan adanya dugaan intimidasi yang justru di alami warga saat mencoba mengkritik. Dia mengaku sempat di datangi 7 orang dari Pemdes Kedungrejo yang di dampingi oleh Babinsa setempat.
"Gara-gara viral, mereka datang ber 7 mengintimidasi saya karena katanya sikap saya tidak sopan," pungkasnya.
Menanggapi aduan warga tersebut awak media mencoba konfirmasi ke Kasatpol PP Kabupaten Malang Firmando Hasiholang Matondang. Dirinya menyebut jika sudah ditindaklanjuti.
"Sampun di tindak lanjuti DLH bersama desa dan kecamatan. Desa sudah kerjasama dengan LH tapi sejak sebelum puasa dari LH ada kendala sehingga tidak diangkut ke TPA," akunya. (Acil)