MenaraToday.Com - Tanjungbalai :
Ketua DPC Pemuda Islam, Ridho Damanik menolak dengan keras rencana Galaxy hall sebuah Tempat Hiburan malam (THM) milik Hotel Suranta Permai (SP) mengundang seorang Disc Jockey (DJ) yang Kontroversial yaitu Dinar Candy yang rencana akan di datangkan pada Tanggal 2 Juni 2024 Mendatang di Kota Tanjungbalai.
Hal itu disampaikan Ridho Damanik kepada Awak Media, Minggu (26/05/2024). Sebagai OKP Islam/pemuda Islam, ini sangatlah membuat hati kita tersinggung, bagaimana tidak? Tanjungbalai yang dikenal sebagai kota yang Beradat dan memegang teguh ajaran Agama dan Budaya dan mayoritas berpenduduk agama Islam, malah seperti di coba-coba dirusak oleh segelintir orang yang hanya mementingkan kepentingan bisnis mereka saja.
"Kedatangan DJ Dinar Candy kami anggap sebagai upaya untuk mengundang Maksiat dan rencana penghancuran generasi bangsa. DJ Dinar Candy dikenal dengan penampilannya yang kerap memamerkan auratnya saat perform. Bayangkan jika hal itu dinikmati oleh Anak, adik, atau sanak saudara kita dan terjerumus dalam pergaulan yang salah", ungkapnya.
Ridho lebih menjelaskan, Apalagi seperti yang diketahui oleh khalayak Ramai, bahwa Tempat Hiburan Malam Milik Hotel Suranta Permai diduga kerap menjadi tempat mengkonsumsi dan pesta Narkoba Jenis Ekstasi, walaupun Aparat Kepolisian dan juga BNN seolah "tutup mata" Sehingga peredarannya terkesan "mulus". Atau jangan-jangan sengaja ingin membuat Tanjungbalai ini menuju kota " Legalisasi Narkoba".
"Dengan ini kami mengundang seluruh Ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia Kota Tanjungbalai, OKP Islam, Badan Kenaziran Masjid Se-Kota Tanjungbalai untuk duduk bersama serta mengorganisir sebuah gerakan untuk menolak kedatangan DJ yang kontroversial pengundang Maksiat. Bahkan", jelasnya
Menurut Ridho Damnik gerakan nanti yang akan dibangun juga bisa menutup seluruh tempat Maksiat yang ada di Kota Tanjungbalai, Khususnya Tempat Hiburan Malam Milik Hotel Suranta Permai.
"Biar tau kita siapa sebenarnya yang "Backup" Tempat maksiat itu. Jika kita hanya bisa diam dan melihat Kemaksiatan di muka bumi indonesia / khusus Kota Kerang ini maka tunggulah Kehancuran dan kemurkaan datang dari Sang pencipta". tutup Ridho dengan pungkas. (Zulham)