MenaraToday.Com - Pandeglang :
Tidak menggunakan vibrator beton pengerjaan betonisasi di Pasar Rancaseneng-Leuwimuja Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, diduga asal-asalan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pelaksanaan proyek beton di ruas jalan pasar Rancaseneung-Lewimuja oleh CV. Putra Chibisoro dengan nilai anggaran Rp 8,816 Miliar lebih tak menggunakan alat pemadatan atau Vibrator beton.
Padahal alat Vibrator beton itu sangat penting dilakukan agar tidak terjadi keropos dalam beton.
Nasrullah, salah satu tim Investigasi dari anggota MOI DPC Pandeglang, mengungkap, bahwa pelaksanaan proyek beton ini diduga kuat dikerjakan asal jadi.
“Menurut saya kuat dugaan pelaksanaan proyek ini asal-asalan, padahal kalau melihat anggaran cukup besar, dilihat pada saat pengecoran tidak menggunakan vibrator, alas plastik cor-coran tidak ful menutup badan jalan, bahkan kalau dilihat secara kasat mata lantai cor (LC) diduga tidak merata atau bergelombang,” kata Nasrullah. Jumat (17/5/2024).
Salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa betonisasi yang yang tengah dikerjakan baru terpasang kurang lebih 200 meter, menggunakan FC-20 mpa dan FS-45 dari dua perusahaan betonisasi yang ada di Pandeglang.
”Kanan kiri 50 centimeter menggunakan FC-20 mpa dari perusahaan sadulur beton, dan untuk badan jalan 4 meter dari perusahaan cipta beton menggunakan FS-45,” ujarnya.
Sementara itu, Candra, Konsultan pengawas proyek mengamini, bahwa pengerjaan proyek betonisasi tersebut tidak menggunakan alat vibrator pada saat pengecoran.
”Tadi hasil slumpnya bagus atau sudah sesuai, dan saya sudah sarankan untuk gunakan vibrator beton dalam pengecoran,” jelasnya.
Namun pada saat ditanya alat vibrator beton, Candra mengatakan, ada tapi tak memperlihatkan jenis alat vibratornya.
”Ada alat vibratornya, tapi silahkan konfirmasi ke pelaksana lapangannya bernama Owi,” tukasnya.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan pelaksana proyek belum juga memberikan keterangan apapun terkait hal tersebut. (Ila)