MenaraToday.Com - Pandeglang :
Warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjerit karena sejak 5 hari lalu warga dan anak sekolah di desa tersebut terpaksa tak bisa mandi dikarenakan perusahaan daerah air minum (PDAM) tirta berkah Pandeglang mengalami gangguan.
"Udah dari empat atau lima hari yang lalu mati," kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. Selasa (23/7/2024).
Ia menuturkan, akibat hal itu warga setempat kesulitan air bersih yang biasa dialirkan oleh perusahaan PDAM tirta berkah pandeglang.
"Dasar mah udah gak ngocor-ngocor, ini malah ada lagi pengumuman perbaikan, akibatnya banyak warga disini yang gak bisa mandi bahkan anak-anak yang mau sekolah aja cuci muka doang itu juga cuman diusap-usap pake air dikit," ujarnya.
Ia berharap kepada PDAM, agar segera mengatasi keluhan warga terkait pelayanan dan ketersediaan air bersih karena ketika jatuh tempo untuk membayar iuran tidak boleh telat.
"Ngocor sih ngocor tapi keciiiiil banget, bayangin aja pipis kucing untuk menuhin air se bak itu harus berapa lama, gitu aja! Kenapa sih sering amat gangguan, gak mikir apa kami juga butuh air bersih untuk mandi, untuk mencuci, dll...giliran bayar aja gak boleh telat!," Ungkapnya dengan nada kesal.
Menyikapi keluhan warga, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan umum daerah air minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang, Hj Euis Yuningsih meminta maaf atas ketidak nyamanan yang dirasakan oleh masyarakat.
"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas ketidak nyamanan ini karena kami bukannya tidak berupaya namun apalah daya karena hal ini bukan dari Perumdam melainkan akibat dari adanya perbaikan drainase disekitar Kecamatan Labuan," ungkapnya.
Euis menjelaskan, bahwa matinya aliran PDAM ke rumah warga yang berada di wilayah Kecamatan Labuan merupakan dampak dari bocornya pipa besar sebagai akibat dari adanya perbaikan drainase.
"Kami langsung melakukan perbaikan saat itu juga namun hal serupa kembali terjadi dan kamipun perbaiki lagi namun sepertinya kenyamanan yang diharapkan oleh masyarakat tidak akan bisa jika perbaikan drainase masih berlangsung," tandasnya.
Euis menghimbau kepada masyarakat, agar menampung air sebanyak-banyaknya ketika aliran dari PDAM menyala, hal ini untuk mengantisipasi adanya gangguan kembali.
"Kalau lagi ngalir...tampung air nya agar punya stock ... Hal ini guna mengantisipasi terulangnya kembali ketidak nyamanan akibat adanya gangguan teknis di lapangan," pungkasnya. (Ila)