MenaraToday.Com - Pandeglang :
Sejumlah tukang sol sepatu di Pandeglang mengaku pendapatannya biasa saja jelang masuk sekolah tahun ajaran baru 2023/2024. Pasalnya, untuk anak sekolah terbilang tak banyak yang melakukan perbaikan sepatu seperti di sol atau in sole karena biasanya para orang lebih memilih membelikan sepatu baru bagi anak-anaknya.
Salah seoramg tukang sol, Hasan (73), mengatakan, menjelang memasuki tahun ajaran baru biasa saja tidak ada lonjakan karena biasanya baik pelajar maupun orang tua lebih memilih membeli sepatu baru ketimbang memperbaiki.
"Biasa aja gak ada peningkatan yang signifikan karena kebanyakan mereka (pelajar) dan orang tuanya lebih memilih untuk membelikan sepatu batu daripada menservis sepatu anak-anaknya ketika masuk sekolah di tahun ajaran baru," kata Hasan. Senin (15/7/2024).
Hasan mengaku, kebiasaan tersebut dirasakan sejak dari dulu dimana setiap tahun ajaran baru tidak ada peningkatan pelanggan dari kalangan pelajar atau orang tua siswa.
"Saya jadi tukang sol sudah 24 tahun dan sejauh pengalaman saya memang seperti itu kondisinya setiap ajaran baru jarang yang datang ke lapak saya untuk perbaikan sepatu," jelasnya.
Namun kata Hasan, ada saja para pelajar atau orang tua yang datang ke lapaknya untuk sol atau mencari insole (lapisan dalam sepatu) sekolah baru yang akan dipakai ketika masuk sekolah.
"Biasanya yang datang kesini tujuannya untuk memperkuat jahitan aja agar sepatu yang akan dipakai sekolah lebih kokoh dan tahan lama," ungkapnya.
Terkait ongkos sol, lanjut Hasan, tergantung tingkat kesulitan dan banyaknya jumlah titik yang di sol.
"Kisarannya Rp15 ribu-Rp20 ribu per pasang, tergantung jenis alas kaki yang di sol nya," tandasnya.
Sementara itu, M Gafa (16), salah seorang pelajar menuturkan, dirinya mendatangi lapak sol sepatu karena khawatir dengan kekuatan sol bawaan pabrik dari sepatu yang akan digunakannya untuk bersekolah.
"Biar kuat aja karena kadang kualitas sol sepatu bawaan pabriknya kurang kuat jadi di sol lagi kesini," pungkasnya. (Ila)