Ops Patuh Toba 2024, Polres Asahan Turunkan 1.377 Personel


MenaraToday.Com - Asahan :

Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi memimpin upacara gelar pasukan Ops Patuh Toba 2024 yang digelar di halaman apel Mapolres. Asahan, Senin (15/7/2024) 

Dalam kegiatan tersebut orang nomor satu se jajaran Polres Asahan ini menyampaikan bahwa operasi kali ini bertemakan "Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas".

" Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas merupakan cerminan peradaban dan budaya suatu bangsa. Dengan masyarakat yang tertib berlalu lintas, maka tercipta suatu keteraturan sistem transportasi yang berkorelasi pada kepastian waktu saat melakukan perpindahan, baik orang maupun barang. Kepastian waktu ini merupakan salah satu index yang penting dalam sektor investasi, Perekonomian, dan Pembangunan suatu Negara" ujar Afdhal

Lebih lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Asahan ini menambahkan Operasi Patuh Toba  ini akan dilaksanakan selama dua pekan terhitung  tanggal 15 s/d 28 Juli 2024, dengan menerjunkan sebanyak 1.377 personel, dengan perincian 107 personel dari Satgas Polda dan 1.270 dari satgas kewilayahan. Dalam pelaksanaan Operasi “Patuh Toba - 2024” ini, Polda Sumatra Utara mengedepankan fungsi lalu lintas dalam kegiatan Edukatif, Persuasif dan Humanis, serta didukung dengan penegakkan hukum bagi yang melanggar. Sejatinya Edukasi, Sosialisasi serta Penindakan terhadap Pelanggar Lalu Lintas akan Berdampak pada Peningkatan Kedisiplinan Masyarakat dalam berlalu lintas Dan  menekan angka kecelakaan. Pada tahun 2024 ini, Polda Sumatra Utara beserta jajaran telah menindak sebanyak 61.042 pelanggar lalu lintas. di mana pelanggaran tertinggi adalah pengendara tidak menggunakan helm sebanyak 39.461 pelanggar, diikuti oleh pengendara yang melawan arus sebanyak 7.906 pelanggar dan penindakan knalpot tidak sesuai spektek sebanyak 4.462 pelanggar" ujarnya .

Di sisi lain, pada Semester I Tahun 2024 ini juga, telah terjadi sebanyak 3.425 kecelakaan lalu lintas di mana di antaranya telah mengakibatkan sebanyak 818 Korban Jiwa. Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Oleh karena itu, kami berharap pelaksanaan Operasi “Patuh Toba - 2024” dapat berkontribusi Pada penurunan angka kecelakaan lalu lintas dan terciptanya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, dengan berfokus kepada 10 jenis pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi antara lain Pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm SNI, Pengendara ranmor yang melawan arus, Pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara, Pengendara ranmor dalam pengaruh atau mengonsumsi alkohol, Pengendara yang masih di bawah umur, Pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari 1 orang, Kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot tidak sesuai spektek, Pengendara ranmor yang terobos Traffic Light, Pengendara ranmor yang melanggar marka dan rambu lalu lintas dan  Kendaraan Logistik Yang Mengangkut Barang Secara Berlebihan/ Over Dimensi Dan Over Loading. (SDM)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama