MSDM
Streategik (Kelas I MMM SDM B)
Dosen
: Dr. Yohny Anwar, MM, MH
Proram
Studi Magister Manajemen Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
ABSTRAK
Organisasi merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari berbagai macam individu dengan latar belakang, watak maupun potensi yang beragam. Kondisi ini membuat sebuah organisasi membutuhkan komunikasi untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman yang dapat berujung pada konflik di dalam organisasi. Adanya Manajemen konflik di organisasi bertujuan untuk menghindari konflik yang terjadi di lingkungan organisasi, bila terjadi konflik di dalam organisasi sebagian besar dapat mengakibatkan stress dan ketegangan karyawan. Konflik yang terjadi dalam organisasi dapat diakibatkan oleh ketidaksesuaian peran dan ambiguitas dalam proses komunikasi. Dalam praktiknya, tidak jarang ditemukan bahwa penyebab terjadinya konflik adalah komunikasi yang kurang baik. Artikel ini merupakan penelitian yang mengadopsi studi kepustakaan.
Artikel ini memberikan kesimpulan bahwa konflik dalam organisasi dapat dicegah bahkan diatasi dengan komunikasi yang efektif. Kata Kunci: komunikasi organisasi, manajemen konflik, komunikasi efektif Metode Penelitian : Library Research
A. Latar Belakang
Secara umum manajemen konflik dapat dikatakan sebagai faktor
sistem dan struktur organisasi yang mampu mendukung tujuan kelompok dan
meningkatkan kinerja kelompok melalui pembelajaran dan inspirasi dalam rangka
perbaikan organisasi (Robbins dalam Wairisal, 2022). Konflik adalah sesuatu
yang biasa terjadi dalam organisasi manapun karena perbedaan pendapat dalam
diri tiap individu dalam sebuah organisasi. Konflik dalam organisasi yang tidak
dikelola dengan baik tentunya menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat
ketercapaian tujuan organisasi perlu diantisipasi dan dikelola agak tidak
berdampak negatif pada tercapainya tujuan organisasi yang dilakukan dengan
memaksimalkan fungsi dan peran maupun tujuan komunikasi organisasi tersebut.
Dalam hal ini, individu yang berada di dalam organisasi harus
mampu mengimplementasikan manajemen konflik baik di dalam maupun di luar
organisasi berdasarkan pada hubungan yang dibangunnya baik dengan pihak
internal organisasi maupun pihak eksternal organisasi. Jika manager atau
pemimpin perusahaan dapat mengimplementasikan manajemen konflik, maka manager
atau pemimpin perusahaan dapat mengendalikan konflik di dalam organisasi maupun
di luar organisasi dengan baik. konflik dalam organisasi terjadi ketika tujuan,
kepentingan, atau tata nilai dari tiap individu di kelompok tidak sesuai satu
dengan yang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang anggotanya
harmonis, diperlukannya manajemen konflik didalam organisasi.
Artikel ini bertujuan untuk menjawab tantangan bagi organisasi yang berada di dalam lingkungan yang strategis dan dinamis serta membutuhkan pengelolaan yang baik dan untuk menjelaskan pentingnya penerapan manajemen konflik dalam organisasi dari tinjauan komunikasi.
B. Pembahasan
1. Komunikasi Organisasi
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai
individu, komunikasi sangat penting dalam hubungan pimpinan dan karyawan dalam
suatu perusahaan. Untuk melancarkan komunikasi yang baik di dalam suatu
organisasi perusahaan maka seorang pemimpin memerlukan pola komunikasi yang baik,
interaksi dengan yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan harmonis,
dinamik dan pasti. Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan bukan saja karena
masalah keuangan yang memadai, sarana dan prasarana, tetapi sangat bergantung
pada komunikasi yang digunakan dalam memimpin suatu perusahaan. Seorang
pimpinan dan karyawan harus ada two way
communications atau komunikasi dua arah. Untuk itu diperlukan kerja sama
guna mencapai tujuan organisasi, maka seorang pemimpin memerlukan strategi
komunikasi dan kerja sama yang baik.
2. Manajemen Konflik
Suatu konflik mengandung konotasi negatif dan
positif.(Romlah,2020) Negatifnya dalam konflik, berkaitan dengan perilaku
memecah belah anggota, ingin merusak organisasi, memiliki emosi yang tidak
terkontrol, dan lain sebagainya. Positifnya dalam konflik, berkaitan dengan
perkembangan, perubahan ke arah yang lebih baik, terciptanya inovasi, dan lain
sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa konflik menjadi
negatif jika dikelola dengan tidak baik, begitupun sebaliknya konflik menjadi
suatu yang positif jika pengelolaan konflik tersebut dilakukan dengan baik dan
sistematis. Konflik diibaratkan seperti pisau, yang satu sisi dapat membunuh
dan di sisi lain memudahkan urusan sebuah.
Selain itu, dampak positif sebuah konflik dapat meningkatkan
motivasi, keahlian dalam mengidentifikasi masalah konflik, dan berkontribusi
terhadap pencapaian tujuan organisasi serta intensif bagi pertumbuhan
organisasi kedepannya. Jika konflik dikelola dengan cara diabaikan atau ditangani
secara tidak tepat, maka konflik akan merusak dan mengganggu organisasi. Adapun
dampak negatif konflik dalam organisasi yaitu menurunkan produktivitas,
menimbulkan ketidakpercayaan, menimbulkan kerahasiaan yang mengakibatkan
informasi suatu komunikasi antar anggota menurun, menimbulkan permasalahan
moral, dan menyebabkan tidak adanya pengambilan keputusan yang tegas dalam.
3. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan
perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam pola komunikasi. Tujuan
komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang
disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap,
pengiriman dan umpan balik seimbang. komunikasi yang efektif ditandai dengan
adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu
tindakan. Komunikasi dikatakan efektif dalam perusahaan apabila terdapat aliran
informasi dua arah antara Pemimpin dengan karyawan sehingga informasi tersebut
sama- sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi dapat
menerima pesan tersebut dengan baik tidak terjadi kesalahpahaman.
Ada 8 faktor yang mempengaruhi komunikasi, Purwanti (2020), yaitu
:
1. Perkembangan,
Merupakan cara berkomunikasi berdasarkan proses
yang dialami oleh seseorang ketika masih kecil hingga dewasa dalam memahami
cara komunikasi yang baik.
2. Persepsi,
Cara pandang seseorang terhadap suatu pesan yang
diterimanya.
3. Emosi,
Perasaan yang muncul secara mendadak ketika
berkomunikasi.
4. Jenis Kelamin,
cara memahami komunikasi yang sangat berbeda
antara laki-laki dan perempuan.
5. Pengetahuan,
Sangat diperlukan untuk bisa membantu
berkomunikasi dengan baik.
6. Peran dan hubungan,
Menjadi salah satu gaya komunikasi yang
harus memiliki peran dan hubungan antara orang yang saling berkomunikasi.
7. Lingkungan,
lingkungan yang nyaman akan membentuk interaksi
komunikasi efektif.
8. Jarak,
Membantu dalam menimbulkan rasa yang aman ketika berkomunikasi.
C. Kesimpulan
Menurut pendapat penulis jika konflik dapat dikelola dengan baik
maka konflik dapat mendukung percepatan pencapaian tujuan organisasi, Manajemen
konflik di lakukan dengan beberapa tujuan yaitu mencegah kemungkinan terjadinya
konflik yang di akibatkan karena tidak adanya komunikasi dua arah yang baik
antar sesama anggota atau pengurus dalam suatu organisasi, oleh karena itu
untuk mencegah terjadinya Konflik yang berdampak negatif dan memperburuk
jalannya roda organisasi maka Pimpinan suatu organisasi diharapkan memberikan
pemahaman berupa cara berkomunikasi yang baik dengan memperhitungkan latar
belakang pendidikan, persepsi, emosi lingkungan dan jarak komunikasi agar
anggota atau pengurus dalam suatu organisasi dapat berkolaborasi bekerjasama
untuk dapat memberikan hasil yang memuaskan dalam pencapaian organisasi.
D. Daftar Pustaka
Robbins dalam Wairisal,(2022),
Perilaku Organisasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Romlah,(2020),
Manajemen Konflik, European Journal of Molecular
Purwanti(2020),
Faktor-Faktor komunikasi efektif. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Media Sosial.