Sempat Berapi-Api, Warga Batal Demo RSUD Labuan, Ada Apa?

MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Sempat santer diberitakan terkait aksi demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan oleh masyarakat Labuan bersama sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) dan forum RT/RW Desa Labuan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten melalui Kepala sub bagian (Kasubag) Dinkes Provinsi Banten yang juga merupakan sekretaris Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan Tb. Lili Nazarudin sepakati prioritaskan tenaga kerja lokal sebanyak 60%.

Koordinator  Lapangan (Korlap) aksi, Tb Dedi Muhidin menyatakan, usai mendapatkan informasi warga Labuan akan mengadakan aksi demo besar-besaran yang diwadahi forum RT/RW Desa Labuan, Karang Taruna (KT) Desa Labuan, dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Labuan, pihak Pemerintah Provinsi Banten, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Kasubag nya mendatangi warga Labuan dengan sigap, pada Minggu (21/7/2024) sore.

"Alhamdulillah dalam hal ini pihak Dinkes Provinsi Banten sudah membuktikan datang, persuasif kepada kita yang diwakili oleh Bapak Tb. Lili Nazaruddin selaku kasubag di Dinkes Provinsi Banten dan memberitahukan bahwa pada saat aksi demo beliau tidak dapat hadir dikarenakan ada giat lain, oleh karenanya Pak Lili datang sore kemarin menyempatkan waktu," kata Dedi. Senin (22/7/2024).

Dalam aksi, Dedi menuturkan, rencananya warga ingin menyampaikan aspirasi juga keluhan, namun dikarenakan pihak Dinkes mendahului menemui warga aksi pun beralih menjadi ngobrol santai.

"Dalam tujuan aksi rencananya kita ingin menyampaikan aspirasi bersama dan keluhan bersama, dikarenakan pihak Dinkes datang duluan akhirnya aspirasi dan keluhan bersama itu langsung disampaikan, dan alhasil disepakati bahwa membuat kelompok kerja, mengupayakan untuk mengutamakan pekerja lokal baik tenaga medis maupun non medis di RSUD Labuan tersebut," ujarnya.

Galih Artaminata Kusuma, Ketua KNPI Kecamatan Labuan menambahkan, dalam kesepakatan dengan pihak Dinkes tidak hanya seputar tenaga kerja lokal saja namun juga telah disepakati adanya kelompok kerja (Pokja) yang kelak mengawasi para tenaga kerja yang bekerja di RSUD Labuan.

"Selain itu untuk pekerjaan atau pekerja yang sifatnya pembangunan harus diketahui Pokja ini, tujuannya agar pekerja lokal terlibat bekerja dan termasuk outsourcing jangka panjangnya, yang paling utama yakni harus melalui Pokja, itu yang disepakati," jelas Galih.

Sementara, Anwar Solihin, Ketua Karang Taruna Desa Labuan, menjelaskan, bahwa dengan adanya kesepakatan yang disepakati bersama Forum RT/RW, KT dan KNPI berikut pihak Dinkes Provinsi Banten, bahwa aksi demo besar-besaran beralih kepada kumpul bersama menyampaikan hasil kesepakatan tersebut.

"Makanya kita aksi demo besar-besaran tidak jadi karena pihak Dinkes menyepakati hal tersebut secara langsung karena tidak bisa disampaikan pada aksi karena tidak bisa datang, makanya hari ini kita hanya kumpul bersama untuk menyampaikan hasil kesepakatan bersama saja," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Didin Suryana, selaku Koordinator Lapangan (Korlap) 2, menyampaikan kekecewaannya, karena tidak jadi aksi demo. Namun, Didin Suryana merasa kesepakatan terkait tenaga kerja lokal yang diutamakan adalah tujuan utama dari aksi demo yang seharusnya dilakukan pada hari ini.

"Sebetulnya kami ingin melakukan aksi demo besar-besaran, tapi keputusan forum dari RT/RW, KNPI, Karang Taruna, termasuk dihadiri dan disaksikan juga disepakati oleh pihak  Dinkes Provinsi Banten kita mau apa lagi. Karena Alhamdulillah tujuan kita memang mengedepankan masyarakat lokal Labuan dan itu udah deal dengan kesepakatan 60% tenaga lokal 40% non lokal. Namun, jika kesepakatan itu tidak terealisasi maka kami seluruh warga Labuan akan benar-benar melakukan aksi demo secara besar-besaran," pungkasnya. (Ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama