3 Anak Badak Lahir di TNUK, Menteri LHK Beri Nama Wirawono Untuk Yang Jantan

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Kabar gembira datang dari ujung barat pulau Jawa Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dimana 3 individu baru anak Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest, 1822) terekam kamera di wilayah Semenanjung Ujung Kulon sepanjang tahun 2023 sampai dengan 2024, dan melahirkan 3 anak yang diberi nama oleh Menteri lingkungan hidup dan kehutanan. Salah satunya diberi nama Wirawono untuk yang jantan.

Dan pada puncak peringatan Hari Konservasi Nasional 2024 tanggal 29 Agustus 2024, Menteri LHK Prof.Dr.Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc melakukan launching nama-nama satwa di Indonesia. Salah satunya adalah anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.

Pada kesempatan ini Menteri LHK memberikan nama pada tiga anak badak, yakni Estu yang merupakan anakan badak jawa berjenis kelamin betina  lahir dari induk bernama Kasih di tahun 2023, Wirawono anakan badak jawa berjenis kelamin Jantan dari induk Bernama Rislan lahir di tahun 2024), dan Syauqi anakan badak jawa berjenis kelamin Jantan dari induk bernama Desy yang dilahirkan pada 2024 ini.

Kepala bala taman nasional ujung kulon (BTNUK) Ardi Andono mengatakan, kepastian adanya anakan baru badak jawa didapatkan dari hasil Monitoring Badak Jawa (MBJ) yang diikuti dengan analisis para ahli identifikasi Badak Jawa. 

"Keberhasilan ini merupakan bagian dari perbaikan metode pemasangan kamera jebak dengan sistematik sampling (cluster)," kata Ardi. Jumat (30/8/2024).

Ardi mengungkap, pada tahun 2023-2024 kamera jebak merekam induk dan anak Badak Jawa yang diduga merupakan anakan baru.

"Anak dengan ID.092.2023 di beri nama Estu. Anakan Badak Jawa baru ini diperkirakan berusia 2 s/d 5 bulan terekam kamera pada 04 Agustus 2023 dengan jenis kelamin : Betina dari induk yang bernama Kasih (ID.032.2011). anak dengan ID. 095.2024 di beri nama Wirawono anakan Badak Jawa baru ini diperkirakan berusia 7 bulan terekam kamera pada 17 Mei 2024 dengan jenis kelamin  Jantan dari induk yang bernama Rislan ( ID.061.2014). anak dengan ID. 096.2024 di beri nama Syauqi anakan Badak Jawa baru ini diperkirakan berusia 10 bulan terekam kamera pada 27 Juni 2024 dengan jenis kelamin Jantan dari induk yang bernama Desy ( ID.043.2013)," jelasnya.

Ardi menuturkan, terekam nya 3 individu anak Badak Jawa baru di tahun 2023 - 2024 tersebut, menjadi kabar gembira bagi kerja keras dan upaya tim monitoring Badak Jawa serta penggunaan sistematik sampling (cluster) kamera jebak dan penerapan kebijakan Fully Protected Area di wilayah semenanjung ujung kulon.

"Kelahiran/reproduksi anakan Badak menunjukkan kenyamanan populasi Badak Jawa terhadap habitatnya, namun demikian kita tidak boleh terlena dengan situasi ini karena masih terdapat potensi ancaman terhadap kelestarian populasi dan habitat Badak jawa berupa perburuan, penyakit, dan potensi inbreeding depression, serta bencana alam," tandasnya.

"Untuk itu, kita dan semua pihak yang membantu dalam upaya pelestarian Badak Jawa tidak boleh lengah dan selalu mengantisipasi terhadap setiap ancaman yang mungkin akan terjadi," sambungnya.

Ia menjelaskan, Badak jawa merupakan salah satu satwa dilindungi berdasarkan Undang Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah direvisi dengan Undang Undang nomor 32 tahun 2024. 

"Ancaman terhadap orang perseorangan atau korporasi yang melakukan tindakan pidana terkait satwa liar dilindungi adalah penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun," pungkasnya. (Ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama