MenaraToday.Com - Pandeglang :
Seorang oknum ASN dilingkungan kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Syahbandar Labuan berinisial IS, bertindak arogan dan melakukan intervensi terhadap salah seorang awak media online di Kabupaten Pandeglang, Banten saat hendak meliput. Rabu (31/7/2024).
Hal ini dialami oleh wartawan media online berinisial Y yang mendapat tindakan tidak mengenakkan dari oknum ASN UPP Syahbandar yang mendengar dan menghardik wartawan di halaman Kantor Upt Syahbandar Labuan.
"Tutup HP nya! tutup HP nya!!," dikutip menaratoday.com dalam rekaman video berdurasi 15 detik itu.
Y mengungkapkan, kronologis kejadian berawal saat dirinya tiba di halaman kantor UPT Syahbandar Labuan, pada hari Rabu (31/7/2024) sekira pukul 10.30 Wib. Saat itu, Y bertanya kepada IS yang kebetulan tampak berdiri di gerbang kantor Syahbandar Labuan.
"Saat ditanya saya cuma bilang mau ketemu dengan Pak Budi karena sudah lama nggak bertemu, sekalian saya juga mau melihat pekerjaan rehab bangunan yang kebetulan lokasinya bersebelahan dengan kantor syahbandar," kata Y.
Y menuturkan, IS juga mempertanyakan maksud dan tujuan dirinya melihat rehab bangunan tersebut.
"Disini IS menunjukan sikap yang tidak menyenangkan dia mengatakan bahwa harus kerja sambil berlalu jalan pergi gitu aja," jelasnya.
Y menjelaskan, karena tak mendapatkan jawaban yang diinginkan ia pun menemui salah satu pengawas lapangan di lokasi rehab pembangunan yang bernilai hampir Rp200 ratus juta tersebut.
"Ketika saya lagi ngobrol dengan pengawas proyek tiba-tiba IS manggil saya dengan cara melambaikan tangannya dengan ekspresi arogan," ujarnya.
"Ngapain kamu ngobrol sama orang itu, kamu mau ngapain, ayo kamu ikut saya sambil narik lengan saya dengan kasar," kata Y menirukan ucapan IS.
Y menerangkan, meski dirinya sudah menjelaskan perihal identitas dan juga maksud dan tujuannya mendatangi Kantor Syahbandar tak menghentikan perdebatan diantara keduanya.
"Setelah dijelaskan soal nama dan identitas saya sebagai wartawan salah satu meda online di Pandeglang, narasi bicara serta mimik muka yang seolah sedang murka masih tetap terlontar dalam setiap perkataan dari oknum ASN tersebut bahkan perdebatan panjang dengan masing- masing argumen dan intonasi bahasa yang semakin memanas pun makin menjadi, saya akhirnya mencoba menghentikan perdebatan sambil berjalan ke halaman kantor Upt Syahbandar, tapi IS ngejar saya sambil mengeluarkan kalimat bernada ancaman 'Silahkan kamu tulis, akan saya cari kamu'," tirunya.
Tak berselang lama, tambah Y, tiba-tiba sekitar 8 orang pegawai UPT Syahbandar lainnya menghampiri dirinya seolah-olah hendak melakukan kekerasan fisik.
"Mereka membuat semacam pagar betis dengan membuat lingkaran setengah putaran mengelilingi saya, Kamu masuk kesini ada izinnya gak, mana izin nya," tandas Y menirukan ucapan salah satu pegawai UPT Syahbandar berperawakan subur sambil membentak- bentak kepada wartawan.
Menyikapi adanya insiden yang terjadi kepada salah satu wartawan di Pandeglang, Nuryahman Spd, selaku Ketua Persatuan pewarta warga indonesia (PPWI) Kabupaten Pandeglang angkat bicara.
"Seharusnya, selaku Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup UPT Syahbandar jangan bersikap sombong dan arogan siapapun yang datang sekiranya dia tidak merugikan dan ini jelas seorang awak media yang diperlakukan demikian, kami selaku perhimpunan wartawan di Pandeglang tidak bisa menerima perlakuan tersebut kepada salah satu rekan kami di lapangan. Untuk itu, dalam waktu dekat ini, kami bersama anggota dan perhimpunan wartawan lainya akan mengadakan aksi unjuk rasa terkait sikap arogansi seorang oknum asn yang digaji dari pajak dan keringat masyarakat," kata Nuryahman.
Hal senada juga ungkapkan oleh salah satu kordinator komunitas wartawan Labuan (Kawal) Raden M Mulya Nurdiana.
"Kami akan turun dan membantu rekan kami seprofesi di lapangan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala UPP Syahbandar Labuan ketika dikonfirmasi belum memberikan keterangan apapun terkait hal tersebut. (Ila)