MenaraToday.Com - Pandeglang :
Saeni (74) warga Kampung Purbasari RT/RW 001/006, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, dan Askanah (59) warga Kampung Cipacung, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, dapat bantuan rumah siap huni gratis yang dibangun oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI). Hal itu terungkap dalam acara peresmian dan penyerahan kunci rumah penerima bantuan. Selasa (22/10/2024).
Hadir dalam acara ini, Kepala Dinas Koperasi Pandeglang Bunbun Buntaran, Camat Karangtanjung Endin Haerudin, Muspika Kecamatan, Kepala Puskesmas Pagadungan Juju Rusjuana, dan Lurah Pagadungan Yudi.
Radius Usaman, Wakil Direktur Utama Koperasi BMI menyampaikan, bahwa para penerima bantuan rumah gratis yakni Saeni dan Askanah bukan merupakan anggota koperasi BMI.
"Rumah ini adalah bentuk aspirasi anggota, Koperasi itu bukan milik saya atau direktur atau jajaran, namun milik semua masyarakat," kata Radius Usaman.
Radius menuturkan, tujuan Koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, serta memperkuat perekonomian masyarakat.
"Yang merasakan manfaat hadirnya Koperasi bukan saja anggota, namun masyarakat juga harus merasakan kehadiran Koperasi, salah satunya seperti yang terjadi hari ini," ujarnya.
Lanjut Radius, untuk zona Banten dan Jawabarat koperasi BMI telah membangun rumah sebanyak 504 unit. Untuk di Kabupaten Pandeglang sebanyak 52 unit rumah dari tahun 2016-2024.
"Setiap satu unit rumah yang dibangun menghabiskan anggaran kurang lebih sebesar Rp60 juta," jelasnya.
Sementara itu, Assisten Daerah (Asda) Ekonomi Pembangunan Hj.Nuriah, mewakili Bupati Pandeglang menyampaikan apresiasi kepada Koperasi BMI yang telah membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang.
"Bupati mengucapkan terimakasih karena BMI sangat membantu pemerintah. Semua element yang membantu kesejahteraan masyarakat kami kita rangkul," ucapnya.
Nuriah menambahkan, konsep dalam sebuah pembangunan adalah kebersamaan atau pentahelix.
"Untuk memajukan suatu darah harus ada kolaborasi yang melibatkan lima unsur, yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media," pungkasnya. (Ila)