Kenapa Harus Tiga Desa Satu Ekskavator, ini Kata Ferryandi


Indragiri Hilir - Calon Bupati Indragiri Hilir (Inhil) nomor urut 2, H Ferryandi turun langsung bertemu dengan masyarakat dalam memaparkan Program Prioritas tiga Desa satu Ekskavator untuk langkah pembangunan perkebunan dan pertanian kedepan.

Program yang digagas ini khususnya guna meningkatkan produktivitas kebun kelapa di wilayah Kabupaten Inhil yang saat ini banyak terancam rusak akibat dampak debit air pasang yang selalu merendam perkebunan warga. 

Solusi konkrit yang bisa diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut yakni dengan menghadirkan alat berat serta ditempatkan di desa sehingga bisa dimanfaatkan untuk menolong pekerjaan masyarakat dalam membuat tanggul dan lain sebagainya.  

Ferryandi dalam rencananya mengatakan, satu eksavator akan digunakan bersama oleh tiga desa. Hal ini dilakukan mengingat biaya yang cukup besar jika setiap desa harus memiliki satu ekskavator. Namun, dengan adanya satu ekskavator untuk tiga desa, dampak nyata terhadap peningkatan produksi kebun kelapa tetap akan terasa.

"Kita mengadakan ekskavator untuk tiga desa satu ekskavator. Kenapa saya belum menawarkan satu desa satu ekskavator. Karena tentu pembiayaannya cukup besar. Tapi minimal tiga desa satu ekskavator ini nantinya sudah bisa secara konkrit dan nyata memperbaiki serta meningkatkan produksi kebun-kebun kelapa masyarakat," ungkap Ferryandi saat bertemu masyarakat di Desa Perigi Raja Kecamatan Kuindra beberapa waktu lalu.

Ternyata gagasan dari pasangan Ferryandi dan Dani M Nursalam tentang ekskavator ini menyita perhatian publik dan beberapa elit politik di Indragiri Hilir. Banyak pihak dan masyarakat yang mendukung namun beberapa oknum ada juga yang menanggapi dengan cemooh dan menyatakan bahwa anggaran pengadaan program tersebut terlalu besar dan dianggap tidak bisa terealisasi. 

Melihat hal tersebut, Ferryandi langsung memberikan tanggapan bahwa visi dan misinya termasuk program ekskavator akan dijabarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Inhil.

Menurutnya Ferryandi, dengan pengalamannya selama 15 tahun sebagai anggota badan anggaran hingga menjabat sebagai Ketua DPRD Inhil, dirinya sudah memahami betul kemampuan keuangan daerah dan menegaskan bahwa prioritasnya adalah untuk kepentingan rakyat.

“Tak banyak-banyak, tak muluk-muluk. Orang bilang mencemooh saya, termasuk hari ini ada yang mencemooh saya, ah itu janji-janji palsu. Kayak mana pula janji palsu? Visi misi itu harus dijabarkan nanti dalam APBD. Saya ini 15 tahun menjadi anggota badan anggaran, saya tahu persis bagaimana kemampuan keuangan APBD itu. Tentunya kalau niatnya baik, mesti kepentingan rakyat dulu yang kita kedepankan," ujar Ferryandi.

Dirinya juga menambahkan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang sebagian besar berharap pada kebun kelapa sehingga mereka dapat memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. 

"Apa kepentingan rakyat, yaitu dapur rakyat, dapur masyarakat itu berasap, ekonomi bagus, bisa memberikan pendidikan anak-anaknya. Nah, inilah kami, Fermadani, tidak muluk-muluk, hanya menawarkan hal-hal yang sederhana saja. Tak janji yang muluk-muluk, yang jelas-jelas saja, supaya tak ngakal-ngakal kita ini kan,” pungkas Ferryandi. (rls)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama