MenaraToday.Com - Labura :
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kualuh Selatan berinisial SS diduga tidak terima atas pemberitaan terkait dirinya mengenai Dugaan Menghambat Karir guru dan Patut diduga tidak Profesional dalam menjalankan tugasnya sehingga ia layangkan Surat Panggilan Klarifikasi kepada Emmas Siboro, ST dihari yang sama pada saat surat di buat. (19/11/2024)
Emmas Siboro, ST menyampaikan kepada awak media, bahwa setelah terbit berita di beberapa media terkait keluh kesahnya, ia mendapatkan Surat Panggilan Klarifikasi atas beredarnya berita tersebut yang bersumber darinya. (20/11/2024)
Lebih lanjut Siboro menyampaikan ia bingung atas panggilan tersebut, menurut Siboro semua yang tertuang diberita sesuai dengan yang dialaminya, walau pun demikian Siboro tetap koperatif menghadiri panggilan tersebut.
Dijelaskan oleh Siboro, setibanya diruangan Kepsek ia sontak kaget dikarenakan sudah ramai rekan-rekan yang menantikan kedatangannya, menurut Siboro saat itu ia merasa khawatir kalau akan di intervensi oleh rekan-rekannya namun ia tetap menghadapi dengan tegar atas kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. (19/08/2024)
"Waktu saya masuk keruangan kepsek, sudah rame orang itu menungguin saya, disitu saya sempat syok, tapi tetap lah saya hadapi walaupun apa yang terjadi". Jelasnya
Ternyata, Kekhawatiran Siboro tersebut bemar-benar terjadi, mereka semua silih berganti mencecar saya dengan berbagai pertanyaan terkesan mereka yang keberatan atas pemberitaan tersebut, sementara Kepsek hanya diam mendengarkan mereka mengintrogasi saya.
"Aneh saya rasa, disurat jelas minta saya klarifikasi, tapi kenyataan saya malah di introgasi sama Wakasek Kurikulum N, Wakasek Kesiswaan HS, Wakasek Humas JM, Wakasek Sarpras AE secara bergilir sehingga saya merasa di intervensi oleh mereka, sementara orang yang minta klarifikasi saya hanya diam, disini saya duga uda bersekongkol mereka untuk memojokkan saya supaya saya minta maaf dan mengatakan berita itu tidak benar". Ungkap Siboro
Lebih lanjut Siboro mengatakan bahwa ia tidak tahan lagi dengan sikap mereka sehingga beliau menjelaskan kepada mereka jikalau mereka yang merasakan hal ini, dan ia menanyakan kepada mereka jika ini terjadi pada kalian bagaimana ?, namun mereka tidak bisa menjawab pertanyaan Siboro.
"Sudah capek saya, kalian tidak merasakannya, waktu saya hamil saya diberikan beban kerja 34njam, setelah saya lahiran hanya 14 jam. Sehingga sampai sekarang sertifikasi saya Januari sampai Juni 2024 belum cair. Kalau itu terjadi sama kalian bagaimana? Dan bukan itu saja, pada waktu saya mengandung banyak penekanan melalui SP 1 dan SP 2 di layangkan pada saya dengan alasan Alpha padahal jelas-jelas surat sakit saya ada dari Dokter yang memeriksa kondisi saya pada saat itu, apakah itu dibilang Profesional? Mereka semua terdiam". Paparnya
Siboro juga meminta kepada Kepsek terkait SK Kaprodi nya tahun 2021/2022 dan SK Wakasek Kurikulum tahun 2022/2023 untuk pemberkasan Seleksi Calon Kepsek, namun tetap tidak diberikan.
"Kesal saya bang, kubilang lah kalau memang ibu kepsek gak mau membantu, saya gak bisa maksa, tapi saya minta SK Kaprodi tahun 2021/2022 biar itu saja saya unggah, tapi tetap tak dikasihnya juga". Cetusnya
"Tak ada penyelesaian, saya sampaikan sama mereka mengenai klarifikasi ini, nanti pengacara saya yang kemari menjelaskannya abis itu keluar saya dari ruangan Kepala sekolah". Tutupnya
Dikonfirmasi SS Kepsek SMKN 2 Kualuh Selatan terkait hasil dari Surat Panggilan Klarifikasi kepada Emmas Siboro tanggal 19 November 2024 namun hingga berita ini terbit SS tidak memberikan jawaban sehingga dinilai Bungkam. (Tim)