 |
| Keterangan Gambar : Wartawan dan LSM saat Melakukan Konfirmasi kepada Dinas Lingkungan Hidup Sergai.(Foto Istimewa). |
Menaratoday.com - Serdang Bedagai :
Pengelolaan dan pembuangan limbah yang dilakukan oleh PKS Naga Mas CV Naga Bulan yang terletak di Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) diduga tidak sesuai prosedur.
Dugaan tersebut semakin kuat saat menaratoday.com melakukan pantauan dilokasi, Kamis (19/12/2024), didapati aroma yang tidak sedap begitu terasa saat menghirup udara disekitar lokasi.
Saat menaratoday.com konfirmasi kepada Umri, Manajer PKS Naga Bulan dan Ari, Humas PKS Naga Bulan, beberapa waktu lalu, Manajer dan Humas PKS Naga Bulan mengatakan bahwa PKS Naga Mas CV Naga Bulan sudah memiliki ijin.
"Siap Pak. Kita lengkapi," balas Umri, Manajer PKS Naga Bulan.
"Sepengetahuan saya semua ijin sudah lengkap Pak," balas Ari, Humas PKS Naga Bulan.
Padahal selain ijin yang dikeluarkan pemerintah, dalam pelaksanaannya setiap badan usaha juga wajib mentaati semua peraturan perundang-undangan terkait lingkungan hidup, untuk mengantisipasi adanya dugaan pencemaran lingkungan, sesuai ijin pertek dan dokumen lingkungan hidup yang telah ditetapkan pemerintah.
Badan usaha seperti PKS Naga Mas CV Naga Bulan harus mengelola limbah dengan baik sesuai prosedur yang ada, agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan hidup.
Karena jika limbah tidak dikelola dengan baik sesuai prosedur peraturan dan perundang-undangan, maka secara langsung ataupun tidak langsung, akan berpotensi berdampak buruk terhadap kesehatan manusia dan dugaan pencemaran lingkungan.
Adanya aroma bau tidak sedap yang sangat menyengat dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan, diduga berasal dari PKS Naga Bulan.
"Kalau lewat di sekitar situ terasa ada bau busuk yang menyengat sekali, kalau saya mau ke Kota Tebing Tinggi, pas lewat dari jalan besar Sipispis belok ke kanan simpang tiga Naga Kesiangan arah ke Pabatu, daerah kebun sawit-sawit masyarakat sebelum jembatan Desa Naga Kesiangan, bau nya ampun kali bang, terasa kali bang," ucap seorang pengguna jalan berinisial "S" yang sering melintas di daerah itu.
Saat dikonfirmasi, warga setempat berinisial "D" menjelaskan, awalnya PKS tersebut adalah gudang sawit, awal mula berdirinya PKS sempat menuai keributan dan keberatan dari masyarakat.
"Dulu itu gudang sawit, baru PKS, karena dapatnya tanah disamping itu untuk limbah, makanya dibuat waktu itu, ada 10 orang dulu (tanda tangan) tapi gak tahu masyarakat nya siapa, termasuklah kalau gak salah "inisial M" waktu itu tanda tangan, itulah terjadi ribut, yang neken dikasi seratus ribu, untuk pengurusan ijin waktu itu, jumlah warga disitu sekitar 150 orang, memang masyarakat keberatan masalah limbah, tapi mau cemana lagi," ungkap warga setempat yang juga merasa keberatan.
"Kalau produksinya adalah 200 ton perharinya. Tergantung buah, berat itu loh janjangan sawit," tambahnya.
Terkait pengelolaan limbah PKS Naga Bulan, menaratoday.com melakukan konfirmasi kepada Hedi Novria, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), melalui Eri, Bidang Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.
Eri menjelaskan, Dinas Lingkungan Hidup Sergai akan menindaklanjuti semua laporan dan keluhan masyarakat.
"Nanti kita sampaikan sama pimpinan bang, nanti kita cek kesana, pasti kita cek, apakah nanti kita langsung bawa orang laboratorium, atau hanya kita orang kantor," jelas Eri sambil memaparkan apa-apa saja hal yang akan ditanyakan kepada PKS Naga Bulan.
(Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Hedi Novria selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sergai, saat dikonfirmasi dan dimintai tanggapannya, Hedi Novria belum memberikan jawaban).(Tim)