Merasa Dicemarkan, Para Jukir Kota Malang Laporkan Netizen ke Polisi

MenaraToday.Com - Malang :

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Parkir (Aspeparindo) Dpc Kota Malang M. Saiful mendatangi Polresta Malang Kota, Rabu (18/12/2024). Dalam kedatangannya, Ia bersama jajaran pengurus dan anggota melaporkan oknum netizen.


Laporan dilayangkan setelah Aspeparindo merasa dirugikan komentar netizen pada salah satu postingan di sosial media Instagram pada beberapa waktu lalu.


Dalam unggahan yang diposting akun Malang Raya Info terkait laporan warga atas adanya dugaan pelecehan di Car Free Day Kota Malang itu mengundang reaksi dari oknum netizen yang diduga mencemarkan nama baik seorang jukir.


Akun bernama Mukhammadirsyad4 itu memberikan komentar 'Yg namanya tukang parkir Saiful orange gendut, suaranya kencang alias buanter. Mohon segera dicari ya, pasti hari minggu ada dimana'.


Selain itu, dirinya juga menyebut dalam komentarnya yang berisi "Parkiran dikuasai preman dan didekengi dishub dan Pol PP. Ajor".

Akibatnya, cuitan tersebut mengundang reaksi atau amarah dari para jukir se Kota Malang yang tergabung di Aspeparindo Dpc Kota Malang.

Ketua Aspeparindo Dpc Kota Malang M. Saiful mengatakan, langkah ini ditempuh karena dirasa sudah tepat mengingat apa yang netizen dalilkan itu tidak benar.


"Proses ini kami percayakan ke APH, kita berharap pelaku segera bertaubat dan segera ditemukan serta menjaga jari jemarinya untuk bijak bersosial media sehingga tidak merugikan dirinya maupun pihak lain," ujarnya kepada awak media.


Sementara pada kesempatan berbeda, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Sholeh, SH, MM menyebut jika pengaduan sudah diterima petugas piket yang selanjutnya akan dilakukan penyelidikan.


"Tadi pengaduan sudah diterima petugas piket, kita masih lakukan penyelidikan untuk pengumpulan 2 alat bukti yang cukup," pungkas Kasat Reskrim Polresta Malang Kota.


Selanjutnya untuk diketahui, beberapa waktu belakangan sosial media Kota Malang dinilai gaduh oleh postingan maupun komentar dari oknum selebgram atau netizen yang tidak bertanggung jawab.


Dimana, para jukir yang menyumbang PAD Kota Malang cukup tinggi itu diframing seolah-olah adalah preman yang didekengi instansi Pemerintah.


Sementara usai di lakukan klarifikasi oleh pihak terkait, kejadian tersebut sama sekali tidak sesuai dengan yang di viralkan di soaial media. Tentu hal ini sangat mencoreng dan merugikan pihak tertentu. (Acil/Bonong)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama