PKS Naga Mas di Desa Naga Kesiangan Sergai Diduga Cemari Lingkungan

Keterangan Gambar : PKS Naga Mas di Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. (Foto/Irlan Jaya Situmorang).

MenaraToday.Com - Serdang Bedagai :


Keberadaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) memang mempunyai dampak positif, karena luang bekerja dan berusaha semakin banyak, sehingga mendukung berkembangnya ekonomi masyarakat.

Pemasaran Tandan Buah Segar (TBS) sawit, juga menjadi semakin mudah, serta sarana dan prasarana semakin banyak.

Dengan demikian, maka secara otomatis akan membawa dampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan Masyarakat.

Tapi selain dampak positifnya, keberadaan PKS dibeberapa tempat diduga juga membawa dampak negatif bagi masyarakat, diantaranya dampak kesehatan bagi warga masyarakat sekitar akibat adanya dugaan pencemaran lingkungan dari limbah pabrik tersebut.

Dilihat dari kedua sisi tersebut, keberadaan PKS Mini CV Naga Bulan PKS Naga Mas yang terletak di Jalan Besar Sipispis - Tebing Tinggi, tepatnya di Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara, diduga berpotensi mencemari lingkungan.

Selain memberikan manfaat yang baik, seperti tersedianya lapangan pekerjaan bagi warga setempat, diduga PKS tersebut berpotensi membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup yang ada di sekitar PKS dan dampak kesehatan bagi warga masyarakat.

Seperti Jangkos (janjangan kosong) yang terkadang terlihat menumpuk, diduga menimbulkan bau yang dapat membuat udara disekitar pemukiman warga berpotensi menjadi tercemar.

Selain itu, aktivitas truk yang banyak lalu lalang keluar masuk silih berganti, terkadang beberapa truk terlihat parkir dan antri di ruas badan jalan.

Sehingga truk-truk besar bermuatan sawit memakan hampir separuh badan jalan, akan tetapi minim adanya tanda - tanda  atau rambu - rambu jalan untuk keselamatan.

Truk antri sampai panjang di jalan umum tersebut diduga karena PKS Naga Mas kurang didukung adanya lahan atau tempat yang luas untuk parkirnya truk-truk yang akan masuk.

Sehingga jika saat ramai ataupun "banjir buah sawit", truk yang masuk berjejer sepanjang jalan depan pintu gerbang PKS, hal itu berpotensi membahayakan masyarakat dan pengguna jalan yang melintas.

Tak hanya itu, ekosistem dan habitat yang ada pada aliran sungai padang yang satu aliran dengan sungai Bah Bolon Sipispis diduga  berpotensi tercemar, karena limbah PKS diduga dibuang ke sungai, padahal air sungai adalah salah satu sumber kehidupan bagi mahluk hidup yang wajib dijaga kelestariannya.

Pantauan menaratoday.com, keberadaan PKS Naga Mas lokasinya berada tepat ditengah-tengah pemukiman warga yang jaraknya hanya hitungan meter dari rumah warga, dan juga tak begitu jauh dari aliran sungai padang, diduga baik secara langsung maupun tidak langsung berpotensi mencemari lingkungan dan kesehatan warga sekitar.

Aroma bau busuk yang sangat menyengat juga tercium, diduga berasal dari PKS Naga Mas tersebut.

"Kalau lewat di sekitar situ terasa ada bau busuk yang menyengat sekali, kalau saya mau ke Kota Tebing Tinggi, pas lewat dari jalan besar Sipispis belok ke kanan simpang tiga Naga Kesiangan arah ke Pabatu, daerah kebun sawit-sawit masyarakat sebelum jembatan Desa Naga Kesiangan, bau nya ampun kali bang, terasa kali bang," ucap seorang pengguna jalan berinisial "S" yang sering melintas di daerah itu.

Terkait hal itu, MenaraToday.Com mencoba konfirmasi terkait dugaan dampak negatif dari PKS Naga Mas tersebut langsung ke PKS Naga Mas, Senin (9/12/24) sekitar Pukul 13.30 WIB, tapi Manajemen PKS Naga Mas, yakni Manajer dan Humas PKS tersebut tidak berada ditempat. 

"Pak Umri sedang pergi ke luar kota Pak, kalau ada nomornya telepon aja langsung," ucap Satpam bernama M. SUEF, usai menelpon seseorang yang disebut Asistennya.

"Pak Umri di Kandis, tiga hari lagi orang bapak kesini, tadi ku telepon humasnya Bang Ari ajo," jelas Satpam ini lagi.

Disaat yang sama, menaratoday.com mencoba melakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) kepada Manajer PKS Naga Mas, Umri, dan Humas PKS Naga Mas, Ari, terkait pengelolaan limbah PKS, apakah pengelolaan limbah di PKS Naga Mas tersebut sudah benar-benar dikelola sesuai Peraturan perundangan-undangan dan Standard Operasional Prosedur (SOP) tanpa ada pelanggan sedikitpun, tapi Manajer dan Humas PKS Naga Mas belum memberikan jawaban terkait hal itu.

"Baik Pak. Nanti Dikonfirmasi dengan Media kami ya Pak," balas Manajer PKS Naga Mas.

"Kamis kita ketemu bisa pak.Sory ya pak, aku gak masuk kerja soalnya," balas Humas PKS Naga Mas.
(Hingga berita ini ditulis, Manajemen PKS Naga Mas belum dapat dikonfirmasi).

Penulis : Irlan Jaya Situmorang/Wartawan Muda.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama